RADAR NONSTOP- Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) megkritisi kinerja gugus tugas pandemi covid-19 Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, informasi data sebaran covid-19 di Tangsel dinilai kacau, Rabu (1/4/2020).
Wakil koordinator Truth, Jupri Nugroho menilai, kekacauan itu berada pada data jumlah warga meninggal akibat Corona di Kelurahan Cirendeu yang dinilai tiba-tiba menghilang dan berpindah data di kolom Kelurahan Cempaka Putih.
Menurut Jupri, adanya kekacauan data tersebut membuat warga Tangsel dibuat bingung lantaran adanya dua data berbeda pada tanggal 27 Maret dan mulai 30 Maret 2020.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
"Sebagai masyarakat, kami dibuat bingung terkait hal tersebut. Pada informasi data sebaran covid-19 tanggal 30 dan 31 Maret 2020 justru data pasien meninggal dari Kelurahan Cirendeu pindah ke Kelurahan Cempaka putih. Lalu data mana yang harus di percaya," jelas Jupri Nugroho.
Jupri menilai, terkait perbedaan data tersebut tentu hal ini harus ada klarifikasi data dari pihak terkait. Sebab dengan perbedaan data itu dikhawatirkan akan berdampak kegaduhan di masyarakat.
"Masyarakat berhak atas informasi yang benar dan jelas dari sumber yang sudah diberi kewenangan untuk hal tersebut. Jika pun "human eror" setidaknya cepat di klarifikasi agar masyarakat mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya," terangnya.
Dengan begitu, Truth mendesak agar satuan gugus tugas Tangsel memperbaiki data sebaran covid-19 dan memberikan klarifikasi terkait kekeliruan.
Selain itu gugus tugas juga dapat mengevalusi nomor telepon yang seharusnya mempermudah masyarakat untuk memperoleh akses informasi terkait covid-19 dan membuat kanal-kanal resmi langsung yang dimiliki oleh satuan gugus tugas covid-19 Tangsel.
Truth menilai, sejak dibentuk gugus tugas covid-19 Tangsel, nomor layanan yang tercantum tersebut dinilai masih kurang untuk memberikan layanan informasi kepada masyarakat.