RADAR NONSTOP- Setahun pemerintahan Anis Baswesdan di Jakarta, penyerapan anggaran masih rendah. Kinerja birokrasi melemah.
Hal itu disebabkan, gubernur yang diusung Gerindra dan PKS keliru dalam menempatkan orang-orangnya dibawah, sehingga sulit menerjemahkan program kerja gubernur.
"Kinerja harus ditata ulang. Penempatan pejabatnya harus proporsional. Kalau Anies mau sukses mengelola DKI, harus mencari orang yang tepat di kelurahan sampai kecamatan," ujar anggota Komisi A DPRD DKI, Lucky Sastrawiria kepada rdarnonstop.co, kemarin.
BERITA TERKAIT :Anggota DPR Main Tambang Nikel Ilegal, Modal Kecil Mau Cuan Gede?
Jubir Anies Baswedan Komisaris BUMD DKI Jakpro, Yang Nyinyir Vs Pendukung
Menurut Lucky, penempatan yang proporsional menjadi tombak dalam menjalankan program pelayanan di masyarakat."Hasil reses, lurah yang tidak pro aktif pada warga, perlu dievaluasi. Kalau perlu diberikan sanski atau pergantian. Kalau tidak ada pergantian pada walikota, tentunya penyerapan angaran yang tidak akan sesuai dengan anggaran yang disediakan. Silpa yang besar, akan kembali terulang, "tegasnya. (Bersambung)
