RADAR NONSTOP - Setahun Anies Baswedan memimpin Ibukota, Jakarta lebih ramah terhadap rakyat kecil. Tak ada lagi PKL dikejar-kejar, tukang becak ditangkapi, warga kampung digusur.
Setahun menjadi orang nomor satu di Jakarta, perlahan tapi pasti, satu persatu janji kampanye ditunaikan, mulai dari menutup Alexis hingga mencabut izin 13 pulau reklamasi.
BERITA TERKAIT :Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Demikian dikatakan oleh Senator Jakarta, Fahira Idris, menanggapi 1 tahun Anies Baswedan memimpin Jakarta. Rakyat kecil yang paling merasakan dampak kebijakan maupun program Anies.
Menurut Fahira, cara paling mudah menilai efektivitas dan keberhasilan seorang pemimpin adalah dengan melihat bagaimana respons dan tanggapan orang-orang kecil atau rakyat miskin terhadap kinerja pemimpinnya.
PKL Tanah Abang
"Rakyat kecil lebih jujur menilai kondisi Jakarta saat ini dari pada pengamat bahkan wakil rakyat sekalipun. Siapa pun tidak bisa membantah bahwa setahun ini Jakarta lebih nyaman bagi rakyat kecil,” katanya.
Fahira mengungkapkan, seorang pemimpin memang harus berpihak dan membela kelompok masyarakat yang lemah dan dilemahkan. Serta menguatkan mereka yang terpinggirkan oleh sebuah sistem dan kebijakan yang tidak mempunyai dimensi keadilan sosial.
Menurut Fahira, di Jakarta saat ini gubernurnya menjadi pemimpin bagi kolaborasi warga kota yang berdaya dan turut menjadi subjek pembangunan. Bukan sekadar administrator yang bekerja tanpa rasa dan mengabaikan aspirasi masyarakat bawah.
Fahira terharu melihat ada gubernur yang kinerjanya ‘dirayakan’ begitu antusias oleh rakyat kecil Jakarta. Bahkan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) menghadiahkan nasi tumpeng sebagai rasa syukur.
Sekali lagi Fahira menyampaikan kalau ingin tahu perubahan Jakarta, tanya kepada rakyat kecil. Jangan tanya kepada pengamat, wakil rakyat, atau mereka-mereka yang selama ini mendukung reklamasi dan menganggap masyarakat miskin kota harus disingkirkan ke balik tembok-tembok tinggi rumah susun karena dianggap mengganggu pemandangan.
"Saya sebagai senator menyaksikan langsung kemajuan besar Jakarta saat ini,” pungkas Fahira yang kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPD periode 2019 dari dapil DKI Jakarta ini.