RADAR NONSTOP - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab pertanyaan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimbas pada warga hingga kehilangan pekerjaan.
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh pembawa acara Indonesia Lawyers Club, Karni Ilyas melalui teleconference dengan Anies, pada Selasa (14/4/2020) malam.
Dalam acara tersebut, Anies mengaku bahwa kehilangan pekerjaan karena dampak virus corona ini memang dirasa sangat berat. Tapi ia mengutamakan keselamatan warganya.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus
"Kehilangan pekerjaan itu memang amat berat, tapi kehilangan nyawa tidak tahu bagaimana mengembalikannya," ujar Anies.
Anies mengatakan jika kehilangan pekerjaan nanti dapat dicari jalan keluar dan solusinya.
"Tapi kalau kehilangan nyawa saya rasa belum ada yang rumusnya untuk mengembalikan itu," ucapnya.
Anies menegaskan bahwa sejak awal Pemprov DKI Jakarta berpihaknya kepada warga yang bekerja di sektor informal dan paling terdampak wabah ini.
"Kita dari awal ingin sektor mikro, kecil, informal dan kaki lima punya kesempatan tumbuh berkembang," ucap Anies.
Meskipun demikian, Anies tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan warganya. Ia tidak mau mengambil resiko sehingga penularan Covid-19 menjadi semakin pesat.
"Kami merasa menyelamatkan nyawa, menyelamatkan saudara sebangsa adalah prioritas yang pertama," kata Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies juga khawatir dengan angka penguburan di DKI Jakarta yang menggunakan prosedur Covid-19 terus mengalami peningkatan signifikan dalam waktu satu bulan ini.
Bahkan, menurut Anies, pihak rumah sakit telah menyarankannya untuk memberlakukan kebijakan melakukan pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19.
"Meskipun pengetesan kita hasilnya menunjukkan case fatality rate yang tidak banyak. Tapi rumah sakit-rumah sakit kita sudah meminta kepada Pemprov untuk melakukan pemakaman dengan protap Covid-19," ujarnya.