Senin,  13 May 2024

OTG Naik KRL, Penumpang Lain Bisa Jadi Potensi Kena Corona  

NS/RN/NET
OTG Naik KRL, Penumpang Lain Bisa Jadi Potensi Kena Corona  
Cuitan Kang Emil di Twitter.

RADAR NONSTOP - Orang tanpa gejala atau OTG wajib diwaspadai. Karena, bisa saja dia kebal tapi menularkan ke orang lain. 

Di KRL misalnya, dugaan adanya OTG bisa berdamapk buruk. Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) kembali mendesak agar KRL segera distop sementara. 

Dari hasil hasil swab test terhadap penumpang KRL telah diitemukan tiga orang penumpang positif virus Corona. Diketahui, PSBB tak membuat KRL sepi penumpang. Jika pagi dan sore, KRL tetap saja penuh.

BERITA TERKAIT :
Stasiun Tanah Abang Jadi Enam Jalur, Jalur Tunggu Jalur Serpong Cuma Tiga Menit 
Kursi Gubernur Jabar, Gerindra Pasang Dedi Mulyadi Lawan Kang Emil

"3 positif COVID dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yang kami sampling dengan test swab PCR," ucap RK dalam akun Twitter-nya dilihat pada Minggu (3/5/2020).

RK menyebut hasil itu menunjukkan ada potensi penularan virus Corona di KRL sebagai transportasi umum. Sehingga, perlu ada tindak lanjut dari temuan tersebut.

"Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG (orang tanpa gejala), pembawa virus. PSBB bisa gagal," kata RK.

RK menyebut temuan ini sudah dilaporkan. Dia amat berharap pihak operator KRL menanggapi ini dengan serius.

"Sudah dilaporkan ke gugus tugas pusat dan Kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL," ucap RK.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan swab test di Stasiun Bogor. Swab test dilakukan ke penumpang dan petugas KRL.

"Tadi kita swab test untuk penumpang kereta api Commuter Line dan juga petugas yang melayani dari PT KAI maupun PT KCI, termasuk juga ada beberapa petugas keamanan di situ," ucap Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim ketika dihubungi, Senin (27/4).