Senin,  13 May 2024

Ketua RW Di Tangsel Aniaya Warga Saat Ambil Bansos, Ini Versi Keluarga Korban

Doni
Ketua RW Di Tangsel Aniaya Warga Saat Ambil Bansos, Ini Versi Keluarga Korban

RADAR NONSTOP - Diduga gara-gara persoalan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyulut percekcokan antara Pak RW dan warganya berujung penganiayaan, Senin (4/5/2020).

Informasi yang berhasil diperoleh Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, percekcokan saat pendistribusian bansos tersebut terjadi lantaran keluarga Cahyani Mandiri (51) melaksanakan akad nikah saat Tangerang Selatan (Tangsel) menerapkan PSBB tahap I.

Menurut keterangan salah satu anak korban, Nandi (19), saat berbincang dengan Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) dirinya menceritakan saat awal mula ayahnya dianiaya ketua RW setempat.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Bansos Dimentahkan MK, Hakim Sebut Tidak Dongkrak Suara Prabowo 

"Beberapa waktu lalu keluarga kami punya acara akad nikah dan mengundang orang luar tiga keluarga, prosesi akad nikah itu dilaksanakan berbarengan saat Tangsel PSBB. Tadi saat cekcok Pak RW menyangkut permasalahan itu, katanya bapak harus menghormati aturan pemerintah soal PSBB," terang Nandi kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group).

Nandi menjelaskan, yang dimaksud tersebut kalau bapaknya diminta tidak untuk mengulangi lagi. Sebab, kata Nandi, hal itu akan membuat kecemburuan sosial warga lain lantaran masih menghadirkan kerumunan saat PSBB di wilayah RW 008, Cempaka Putih, Ciputat Timur.

Seperti diberitakan sebelumnya, cekcok berujung penganiayaan itu terjadi pada Minggu (3/5/2020) sore hari, di Jalan Kompas, Kampung Utan RT 005/008, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Akibat adanya peristiwa tersebut, korban dan pelaku langsung dimintai keterangan Polsek Ciputat guna pemeriksaan lebih lanjut. Pasalnya, akibat luka di jidat akibat tandukan kepala Pak RW, Cahyani Mandiri melaporkan hal itu kepada pihak berwajib.