RADAR NONSTOP - Abdullah Gymnastiar mengaku pernah mengalami rasa paling getir dalam hidupnya. Dai kondang yang biasa disapa Aa Gym ini kehidupan duniawi adalah godaan berat.
Di tahun 2007 saat Aa Gym terjun ke dunia entertainment, dia banyak mendapatkan harta, rumah, perusahaan hingga popularitas. Pengakuan ini diucapkan Aa Gym saat bincang Ramadan bersama Hotman Paris Hutapea di iNews, Selasa (5/5/2020).
"Kekayaan melimpah. Rumah banyak, perusahaan juga banyak. Abang (Hotman Paris) lihat kan zaman Aa Gym jadi selebriti. Tapi itu semua tidak membuat saya bahagia," ungkapnya.
BERITA TERKAIT :Kasus Kriminalisasi Guru Makin Marak, Bang Dailami Serukan Darurat Perlindungan Guru
Haji 2024 Digarap DPR, Kemenag Tuding Garuda Indonesia
Hal itu menjadi titik balik hidup Aa Gym untuk fokus pada tujuan, yakni mengejar akhirat dan bukan dunia karena itu masalah dunia tidak perlu dibawa ke hati.
"Orang bilang sukses sekali dapat penghargaan sana sini tetapi saya merasa letih batin luar biasa. Apa ini rasanya, kekayaan, rumah kok nggak pernah buat hati saya bahagia? Alhamdulillah ada titik balik ada guru saya diuji dihina dicaci akhirnya menemukan memang dunia itu cuma harus di tangan jangan di hati jadi nggak pernah tenang," jelas dia.
Tak lupa, Aa Gym kunci agar seseorang bisa jauh dari godaan dunia, yakni dengan bersyukur. Sebab, dengan rasa syukur yang dimiliki dapat membuat hati merasa bahagia.
"Ada dua jalan untuk bahagia, kalau dikasih kesenangan nggak bahagia ya dengan ujian agar dia sadar. Tapi kalau abang (Hotman Paris) bilang ini cuma ujian ya cuma titipan ya dengan syukur. Ada yang dekat dengan Allah dengan sabar itu dengan ujian dulu tapi kalau nggak ya lebih hebat syukur," ungkapnya.
Adapun, cara bersyukur yang benar dengan memahami bahwa semua yang dimiliki di dunia adalah titipan. Sebab, semua yang dimiliki saat ini merupakan milik Allah SWT. Kemudian, selalu memuji dalam keadaaan apapun dan terakhir dengan berbagi rezeki yang dimiliki.
"Tekniknya syukur, pertama yakin semua yang ada itu bukan milik saya cuma milik Allah, tuhan seperti Lamborghini kan bukan Hotman cuma besi kaleng merek dan kita nggak bisa nebeng dari itu. Nilai kita pasti lebih dari itu, itu cuma casing, titipan. Kedua, selalu memuji keadaan apapun dicaci ada tiada, lalu ketiga gunakan nikmat yang ada untuk kebaikan, lebih banyak sedekah, lebih banyak lagi lebih nendang itu kebahagiaan lebih terasa," bebernya.