RADAR NONSTOP - Kisah pilu RZ yang dibully karena jualan gorengan 'jalangkote' karena ingin membantu orangtuanya. Hasil duit jualan bocah 12 tahun itu untuk membantu beli susu adiknya.
Kini RZ terkenal karena menjadi korban bully. Warganet, artis hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto prihatin atas RZ.
Alhasil bantuan pun seperti sepeda dan uang mengalir buat RZ. Tapi, RZ bukanlah bocah yang memanfaatkan situasi. Dia akan tetap membantu orangtuanya jualan.
BERITA TERKAIT :Dirujak DPR, Menteri HAM Natalius Pigai Siap Dibully Dan Dicaci
Tol Cipali Rawan Begal, Viral Komplotan Maling Ban Serep Kejar-Kejaran Dengan Polisi
Kegigihan bocah ini bahkan didoakan oleh warganet bisa menjadi pengusaha top miliarder dari China, Jack Ma.
"RZ adalah sosok yang mulai. Semoga jadi Jack Ma," tulis netizen di Twitter. Kini para pelaku berjumlah 8 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Diketahui, video RZ viral. Dia kena bully oleh sekelompok anak muda di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Anak kedua dari tiga orang bersaudara itu memang memiliki sikap penyayang kepada keluarga. Meski ia tidak memiliki prestasi di bidang akademik, kiprahnya dalam membantu orang tua mencari nafkah membuatnya menjadi spesial di mata keluarga.
"Harusnya dia sudah kelas 1 SMP sekarang. Tapi karena anaknya begitu, ya sering tinggal kelas. Ketertarikannya memang berjualan. Meski sudah kami larang. Katanya mau bantu bapaknya yang juga jualan gorengan di pasar," kata ibu RZ, Dahlia, kepada detikcom, Senin (18/5/2020).
Setiap hari, RZ berjualan gorengan jalangkote yang dibuat oleh bibinya menggunakan sepeda yang tanpa rem. Sebelum Ramadhan, RZ malah juga berjualan putu keliling sebelum berangkat sekolah dan pulangnya baru menjajakan jalangkote. Jika jualannya habis, ia diberi upah Rp 10 ribu.
"Sebelum Ramadhan, dia kalau pagi itu jam 6 sampai jam 7 jualan putu keliling. Kalau pulang dia baru jualan jalangkote. Dikasih Rp 10 ribu kalau habis (jualannya). Uangnya lalu dikasi sebagian ke saya, katanya untuk beli popok adiknya yang masih bayi," ucap Dahlia.
RZ selama ini memang tidak pernah bercerita ke orang tuanya bahwa ia kerap diganggu kelompok anak muda saat berjualan. Bahkan, jika ia pulang dalam keadaan badan lecet, RZ malah bilang itu akibat terjatuh dari sepeda bututnya.
"Sebenarnya sering kami dengar kalau di luar itu, dia sering diganggu. Tapi dia selalu sembunyikan dari kami. Karena dia tidak mau kalau kami larang dia berhenti jualan. Terakhir ini, dia juga tidak mau bilang," lanjutnya.
Sejak pandemi COVID-19 melanda, usaha ayahnya, Muzakkar, juga ikut terpuruk. Dalam sehari, ayahnya itu hanya bisa mendapatkan hasil berjualan gorengan sebesar Rp 20 ribu dan hanya cukup untuk makan. Hal itu pulalah yang membuat RZ tak mau berhenti berjualan.
"Dulu suami saya itu tukang becak motor (bentor). Tapi karena sudah sepi pelanggan, makanya beralih jualan gorengan. Lumayan pendapatannya, tapi pas Corona, jadi susah sekarang. Ini juga yang buat anak saya tidak mau berhenti jualan," paparnya.
Meski saat ini RZ mendadak jadi tenar, dirinya mengaku akan tetap berjualan jalangkote keliling untuk membantu orang tua dan bibinya. "Saya akan tetap jual jalangkote," teriak RZ di tengah kerumunan warga.