Kamis,  28 November 2024

Benarkah Kerja Di Rumah Tetap Produktif? 

NS/RN/NET
Benarkah Kerja Di Rumah Tetap Produktif? 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Sejak corona melanda Indonesia, banyak karyawan kerja di rumah.  Para konsultan perusahaan menilai, WFH (Work From Home) tidak efektif karena karyawan tak maksimal. 

Benarkah? Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama denan Kementerian Tenaga Kerja dan Universitas Indonesia (UI) menyebutkan sebanyak 78 persen pekerja mengaku produktif meski bekerja dari rumah.

“WFH (Work From Home) tidak berpengaruh terhadap produktivitas pekerja karena 78 persen pekerja yang melakukan WFH tetap produktif,” ungkap peneliti LIPI Ngadi salam seminar webinar hasil survey seputar dampak covid-19 terhadap para pekerja di Indonesia di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
KFC Jebol Rp 557 Miliar Dan PHK Ribuan Karyawan, Apakah Dampak Boikot?

Dari 1.213 responden yang diteliti 64 persen menyatakan bekerja di rumah efektif. Responden terdiri dari 54,3 persen laki-laki, dan 45,7 persen perempuan. Dari sisi tempat tinggal, 23,9 persen responden tinggal di desa, dan 76,1` persen tinggal di kota.

Dari hasil survei ini, menurut Ngadi, menunjukkan bahwa bekerja di rumah masih tetap produktif dan kebijakan WFH ini masih bisa terus diterapkan sepanjang virus Covid-19 belum berakhir.

Meski demikian, WFH akan mengubah atau berpengaruh terhadap pola konsumsi, dan mobilitas kerja mereka akan berpengaruh terhadap roda ekonomi masyarakat lainnya. Seperti sektor transportasi dan makanan dan minuman.

“Pengangguran dan orang yang pendapatannya hilang akan bertambah selama pandemi Covid-19 ini. Untuk itu pemerintah harus memastikan bahwa bantuan sosial sampai ke mereka,” paparnya.