RADAR NONSTOP - Bupati Bogor Ade Yasin meradang. Dia kesal lantaran masyarakat menerima beras bantuan sosial terkait Corona, yang tidak sesuai standar.
Ade menyebut hal itu bukan kesalahan pihaknya, melainkan Bulog.
"Tapi ternyata pada saat kiriman itu (ada) yang jelek, berarti kan bukan salah kami ya. Ada kesalahannya ada di sana, di Bulog," kata Ade Yasin kepada wartawan, Selasa (2/6/2020).
BERITA TERKAIT :Bansos Bantuan Beras Diperpanjang Enam Bulan
Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Ade menyampaikan dirinya telah memerintahkan para kepala desa tak menyalurkan beras yang kondisinya tak sesuai standar itu ke warga. Ade memerintahkan agar beras tersebut ditukar dengan yang kondisinya bagus.
"Bahkan saya juga memberitahukan kepada para kepala desa. Kalau menerima beras jelek jangan dibagikan, tapi kita kembalikan kepada Bulog untuk ditukar," lanjutnya.
Ade mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meminta pertanggungjawaban Bulog karena ada beras yang tidak sesuai standar. Dia mengatakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor akan merapatkan kembali bansos beras yang diberikan ke masyarakat.
"Kan mungkin pengawasan yang kurang di sana sehingga beras-beras yang lama turun. Saya juga komplain saya nggak mau terima juga," tandas politisi PPP ini.
"Kami pegangannya sesuai contoh bahwa beras harga Rp 10.548, itu adalah harga beras yang bagus. Dan kita juga pada saat itu sudah lihat ke lokasi dikasih yang bagus," imbuh dia.