RADAR NONSTOP - Penjualan mobil memang lagi lesu. Hantaman Corona membuat ekonomi negeri ini ambruk.
Tapi, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yakin kalau produk handalannya yakni Sigra, Terios, Aylya dan Xenia masih diburu konsumen.
Walau tidak memasang target, tapi merek asal Jepang ini masih percaya diri bisa berada di peringkat kedua setelah Toyota di akhir tahun 2020.
BERITA TERKAIT :Imbas PSBB, Daihatsu Dan Toyota Stop Produksi
"Paling tidak bisa 17 persen lah," tutur Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, saat jumpa pers virtual, Jumat (19/6/2020).
Hendrayadi sebelumnya mengatakan bahwa Daihatsu selalu melihat market share bukan jumlah penjualannya.
Target 17 persen yang dipasang Daihatsu sudah dipegang sejak awal tahun 2020. Menurut Hendrayadi, sebelum pandemi Covid-19, Xenia dan Terios menyumbang penjualan 14-15 persen.
Ketika pandemi datang, penjualan Terios malah makin tinggi.
Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM memberi alasan kenapa target penjualan Daihatsu tidak melebihi Toyota tahun ini.
Menurutnya, bukan karena status Toyota sebagai brand yang punya reputasi dunia, melainkan dari segi kemampuan dan amunisi produk yang dimiliki Daihatsu sudah jauh berbeda.
"Toyota market 30 persen, Daihatsu hanya 17 persen, jadi sampai kapan pun realitas ini akan kami terima, kita tidak mampu jadi nomor satu," ujar Amelia.
Dia lalu menegaskan kembali bahwa Daihatsu dan Toyota bukan musuh, melainkan saudara. Layaknya adik (Daihatsu) dan kakak (Toyota).
Menurut Amelia, Daihatsu tak akan pernah bisa menyandang status penguasa market di Indonesia juga karena produk yang ditawarkan kalah jauh dengan Toyota.
Hal itu bisa dilihat dari segi produk, Daihatsu secara line-up cuma delapan, sedangkan Toyota punya line-up lebih dari 20. "Artinya dua sampai tiga kali lipatnya," terang Hendrayadi.