RADAR NONSTOP - Dewan Masjid Indonesia (DMI) menginstruksikan penerapan protokol kesehatan untuk dapat segera dilaksanakan di seluruh masjid, Senin (20/7/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla saat menghadiri kegiatan launching penyerahan alat penyemprotan mandiri untuk masjid se-Provinsi Banten, di Masjid Al-Itishom, komplek Balaikota Tangsel. Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla juga menyerahkan bantuan 1000 disinfektan.
Menurut Jusuf Kalla, langkah tersebut dilakukan agar menjadi salah satu upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat. Terutama, kata Jusuf Kalla, bagi para jamaah di masjid.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
"Bantuan ini diharapkan dapat membantu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di masjid-masjid yang ada di Banten, khusunya Kota Tangsel," terang Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menerangkan, Indonesia ketika awal pandemi yakni pada bulan Maret, butuh waktu 2 bulan untuk mencapai angka 10.000 kasus positif. Sekarang, jelas Jusuf Kalla, hanya butuh waktu 7 hari untuk bertambah 10 ribu kasus positif.
"Tak ada cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus ini dengan mengurangi pergerakan. Mengenai caranya terserah pemerintah daerah masing-masing. Dan tentunya PMI tetap membantu dengan melakukan penyemprotan disinfektan karena hanya itu cara mematikan virus tersebut," ungka Jusuf Kalla.
Sementara, Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany menjelaskan, cara paling efektif untuk menghambat penularan wabah virus corona adalah mengurangi pergerakan orang.
Menurut Airin, selain upaya mematikan virus dengan cara melakukan penyemproran disinfektan.
"Paling efektif untuk mencegah penyebaran virus ini dengan mengurangi pergerakan. Mengenai caranya terserah pemerintah daerah masing-masing," beber Airin Rachmi Diany.