Minggu,  19 May 2024

Pepen Vs Anies (2-Bersambung)

Jangan Egois, Warga Bekasi Juga Buang Sampah di Jakarta

Zaber/RN
Jangan Egois, Warga Bekasi Juga Buang Sampah di Jakarta

RADAR NONSTOP - Kisruh antara Walikota Bekasi Pepen dan Anies Baswedan membuat Golkar prihatin. Politisi beringin ini meminta agar keduanya segera cari solusi agar persoalan sampah tidak digoreng-goreng.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali menyarankan agar Anies dan Pepen segera bertemu. "Ini masalahnya di komunikasi. Jangan kemudian ada penilaian individual, negara kan ada sistem," ujar dalam siaran pers yang diterima radar nonstop, Sabtu (20/10/2018).

Jika bicara egois dan otot-ototan kata Ashraf, Jakarta bisa menuding balik kalau warga Bekasi penyumbang sampah di Jakarta. "Berapa juta warga Bekasi yang bekerja di Jakarta. Dari pagi sampai sore hingga malam. Mereka juga kan menghasilkan sampah," ungkapnya.

BERITA TERKAIT :
Mewahnya Pakaian Dinas Dan Atribut DPRD DKI Jakarta, Harganya Miliaran
Jago PAN Di Pilkada DKI, Pengamat: Desi Ratnasari Lebih Laku Dan Zita Cuma Aktif Di Medsos 

Nah, warga Bekasi yang buang sampah di Jakarta kata Ashraf apakah mereka bayar. "Jakarta yang angkut dan Jakarta juga yang bersihkan. Saya rasa hampir 50 persen warga Bekasi kerja di Jakarta," tegas mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang juga Pembina KAHMI Jakarta ini.

Untuk itulah Pepen harus tetap berkepala dingin dan tidak asal gertak. "Karena yang namanya pemerintahan itu pasti ada sistem. Bisa saja pembayaran telat karena SKPD yang tidak becus," tukasnya.

Ashraf menyayangkan tindakan Pemkot Bekasi yang terlalu provokatif terkait masalah dana sampah ini. Seharusnya Bekasi lebih bisa menahan diri terkait permasalahan ini.

Diketahui, sampah di Jakarta ini berkisar antara 7.000 hingga 8.000 ton per hari. Range-nya tergantung musim dan lain-lain.

Setiap tahun Pemprov DKI Jakarta menyetor dana hibah ke Bekasi bisa mencapai Rp194 miliar. Dana hibah ini belum termasuk soal dana hibah pengendalian banjir di beberapa penyangga daerah.

"Coba kalau Jakarta juga egois. Misalnya warga Bekasi yang kerja di Jakarta dilarang buang sampah dan mereka harus bayar, kan bisa kacau dong," terang politisi yang juga Pembina Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta ini.

Ashraf mengakui, sebenarnya Jakarta bisa saja membuat tempat pembuangan sampah seperti di Bantar Gebang, Bekasi. "Pemprov punya lahan 100 hektar di Cikunir, Tangerang, Banten. Inikan bisa dijadikan lahan," ucap Ketua Alumni Kampus UBK Jakarta.

Sayangnya kata dia, lahan milik pemprov itu tidak dirawat dijaga. Sebab, berdasarkan informasi lahan tersebut diserobot sekitar 20 hektar oleh oknum pengembang properti di Tangerang.