Jumat,  17 May 2024

Pilkada Tangsel Perang Dinasti, Paslon “Pelit” Pasti Bakal Lewat

Doni
Pilkada Tangsel Perang Dinasti, Paslon “Pelit” Pasti Bakal Lewat
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal semakin menarik dan meriah. Pasalnya, dalam persaingan itu terdapat perang dinasti tingkat nasional, Senin (27/7/2020).

Pengamat Politik dan Direktur Visi Research and Consulting (Visi), Ali Irvan menilai, Pilkada Tangsel bakal menjadi perhatian nasional. Menurut dia, hanya di Pilkada Tangsel, ada tiga kekuatan dinasti level nasional bertarung. 

Dinasti itu, kata Ali Irvan, antara lain dinasti Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, dinasti Hasyim Djoyohadikusumo yang tak lain adik Prabowo Subianto , dan dinasti Atut Khosyiah, yang merupakan kakak ipar Walikota Tangsel Airin Rahmi Diany. 

BERITA TERKAIT :
Baru Ridwan Kamil Yang Jelas Posisinya, Dari Gubernur Jabar & Jakarta Hingga Menteri, Elit Golkar Jangan Baper?
Paman Bobby Daftar Ke PDIP Jadi Wali Kota Medan, 90 Persen Banteng Menolak? 

"Pasti bakal menarik dan menjadi perhatian nasional karena tarikan dinastinya itu, saya melihat Pilkada Tangsel ini bakal berlangsung seru dan kompetitif di antara tiga paslon tersebut. Karena ketiganya total menggunakan sumber daya politik yang dimiliki, maka bakal terjadi persaingan yang ketat," terang Ali Irvan.

Ali Irvan menjelaskan, meskipun Benyamin-Pilar diuntungkan dengan posisi sebagai separuh incumbent dan didukung oleh Airin, juga sudah lebih dulu pada saat lintasan itu kosong. 

Tapi, jelas Ali, kalau Muhamad-Saras dan Azizah-Ruhamaben mampu menggenjot sosialisasi dan penetrasi politik hingga ke bawah dalam waktu yang pendek ini, bukan mustahil kedua paslon mampu mengejar Benyamin-Pilar. 

"Saya melihat kekuatan sumber daya politik yang dimiliki ketiga dinasti itu sama besarnya. Jika ketiganya maksimal, maka rakyat diuntungkan. Masyarakat Tangsel akan disuguhkan kompetisi yang menarik dan seru, karena ketiganya akan  berlomba menawarkan program-program terbaik untuk kesejahteraan rakyat, ini sisi positif yang bisa kita nikmati ke depan,"tegasnya.

Tantangannya adalah, sambung Ali, disaat Tangsel menggelar pilkada pada saat pendemik. Kata dia, saat ini banyak rakyat yang susah dan terpuruk secara ekonomi, kecenderungan pragmatisme politik dan permisif terhadap uang akan semakin besar. 

"Kalau paslon tidak siap dan pintar merespon situasi itu, mereka bisa lewat alias kalah,"bebernya.