Kamis,  16 May 2024

Ruang Isolasi Sudah Hampir Penuh, Ini 10 Kelurahan Terparah Di Jakarta 

NS/RN
Ruang Isolasi Sudah Hampir Penuh, Ini 10 Kelurahan Terparah Di Jakarta 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Tren peningkatan pasien positif Corona terus naik. Hingga Senin (17/8/2020) dini hari, dilihat dari corona.jakarta.go.id jumlah pasien Corona sudah tembus 8,851. 

2,567 dirawat, 6,284 isolasi mandiri, 19,708 sembuh dan 995 meninggal. Sementara Kelurahan terparah ada di Legoa dengan 132 kasus, Pademangan Barat 63 kasus, Cilandak Timur 59 kasus, Cempaka Putih Barat 57 kasus, Mampang Prapatan 55 kasus, Johar Baru 48 kasus, Pancoran 48 kasus, Duren Sawit 46 kasus, Penjaringan 46 kasus dan Bungur 41 kasus.

Sementara ruang isolasi dan ICU di berbagai rumah sakit di Jakarta tersisa 35 peresen. Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dari 4.456 tempat tidur isolasi, kapasitasnya sudah tersedot 65 persen oleh pasien corona, alias tersisa 35 persen. 

BERITA TERKAIT :
Ratusan PKL Pasar Deprok Kamal Sepakat Satu Komando dengan Anak Buah Kang Uus
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 

Sementara ruang ICU yang totalnya ada 483 tempat tidur, tingkat okupansinya sudah mencapai 67 persen. Sisanya, tinggal 33 persen. 

Kenaikan tingkat hunian ruang isolasi dan ruang ICU itu terjadi hanya dalam tempo satu bulan. Pada Juli lalu, tingkat okupansinya masih berkisar 40-50 persen. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk saling mengingatkan soal pelaksanaan protokol kesehatan. Demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus meringankan beban tenaga media yang kian hari kian berat. 

"Masalah ini perlu ditangani bersama, tidak hanya oleh pemerintah. Rumah sakit, klinik, puskesmas, laboratorium, dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya bukan sekadar fasilitas bangunan benda mati. Di dalamnya, ada tenaga kesehatan yang saat ini merasakan beban yang tidak sederhana," aku Anies.

"Kita semua harus bersama-sama menerapkan protokol kesehatan,dan saling mengingatkan untuk meringankan beban petugas kesehatan. Mari kita ringankan beban mereka semua, dengan bersama-sama menerapkan protokol kesehatan dan saling mengingatkan untuk mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, dan menjaga jarak. Jangan ragu dan takut untuk saling mengingatkan," tegas Anies.

Persentase kasus positif baru atau positivity rate di DKI Jakarta memang cenderung meningkat selama sepekan terakhir. Ada di angka 8,9 persen. 

Namun, jika diakumulasikan sejak awal, positivity rate DKI Jakarta berada di angka 5,7 persen. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mematok angka 5 persen untuk standar positivity rate. 

"Pemprov DKI Jakarta akan berusaha menekan positivity rate, dengan tetap meningkatkan kapasitas testing untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Sehingga, masyarakat yang terkonfirmasi positif - apalagi yang tanpa gejala - dapat segera mengisolasi diri dan bisa mencegah penularan lebih lanjut. Saya berharap, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit sebagai benteng pertahanan terakhir dapat bertahan dalam perjuangan menghadapi pandemi Covid-19," tambah Anies.