Kamis,  02 May 2024

Jenderal Gatot Nurmantyo Siap Tanggung Jawab, Din Syamsuddin Cs Ngaku Bisa Saja Gerakan KAMI Digembosi 

NS/RN
Jenderal Gatot Nurmantyo Siap Tanggung Jawab, Din Syamsuddin Cs Ngaku Bisa Saja Gerakan KAMI Digembosi 
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi.

RADAR NONSTOP - Din Syamsuddin yang didaulat menjadi salah satu tokoh gerakan moral berlebel Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akhirnya berdiri. Din mengaku, bisa saja berakan KAMI digembosi atau diintimidasi.

Din dan beberapa tokoh seperti mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Rachmad Wahab, Titik Soeharto, Meutia Farid Hatta, M.S. Kaban, Bahtiar Chamsyah, Said Didu, Ichsanudin Noorsy, dan Rocky Gerung.

"KAMI sebagai gerakan moral bersama, kita bergerak dan berjuang untuk itu, bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, ya, kita juga berpolitik tapi politik moral, tetapi politik berbasis nilai-nilai moral, maka mari bergabung," kata Din dalam pidatonya di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020).

BERITA TERKAIT :
Airlangga Lebih Sreg Ridwan Kamil Ke Jakarta, Golkar DKI: Kita Tetap Zaki Walaupun Elektabilitas Hancur
Mencla-Mencle Ridwan Kamil Antara Pilkada DKI Atau Jabar 

"Saya tegaskan sesuai jati diri KAMI yang dibacakan dan mohon dipahami oleh pendukung kami, bahwa KAMI adalah gerakan moral seluruh rakyat Indonesia untuk menegakkan kebenaran dan menciptakan keadilan sosial," lanjut Din.

Din mengatakan deklarasi ini sebagai awal pergerakan mereka. KAMI bertekad ikut membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Ini hanya deklarasi, deklarasi bukan akhir tapi awal. Sejak hari ini berawal dari Tugu Proklamasi ini di mana Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia maka mulai saat ini dari tempat bersejarah ini kita bertekad untuk memulai gerakan moral untuk perbaikan dan perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik," jelasnya.

Lebih lanjut Din berbicara adanya kemungkinan tekanan dan intimidasi terhadap pihaknya. Dia menilai tekanan itu untuk menggembos gerakan KAMI.

"Sangat mungkin ada yang tidak suka dengan kita, sangat mungkin ada gejala dan gelagat menghalangi kita, sangat mungkin ada tekanan dan intimidasi, dan berbagai bentuk rekayasa yang ingin menggembos gerakan kita," kata Din dalam pidatonya di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020).

Din tidak memungkiri ada kubu yang tidak suka dengan berdirinya KAMI. Untuk itu, Din yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu turut meminta agar pendukung KAMI tidak terprovokasi.

"Kita tidak akan berhenti dan tidak mudah dihentikan, dan tidak kita boleh berhenti. Kita berada di titik yang tidak ada kembali, kita maju terus maka khusus hari-hari ini mungkin ada yang ingin mengacau, menghasut, maka jangan terhasut, terprovokasi," ujar Din.

Din menegaskan apabila ada kekacauan dalam penyelenggaraan deklarasi itu bukan dari kalangan KAMI. Bersama Gatot Nurmantyo dan Rachmad Wahab selaku presidium KAMI, Din mengatakan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada deklarasi hari ini.

"Kalau ada yang mengacau itu bukan dari kami. Kalau kita tadi, kita hargai Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, jenderal 4 bintang, beliau bertanggung jawab atas peristiwa hari ini, tapi saya tidak ingin hanya beliau yang bertanggung jawab, saya juga menyatakan bertanggung jawab," ungkap Din.