Kamis,  28 November 2024

Anies Dibela Pengamat, Kang Tamil: Covid Jangan dijadikan Teman Politik

BCR/RN
Anies Dibela Pengamat, Kang Tamil: Covid Jangan dijadikan Teman Politik

RADAR NONSTOP- Meningkatnya jumlah terpapar covid 19 di DKI Jakarta menjadikan provinsi tersebut menduduki peringkat tertinggi di Indonesia, dan masuk dalam kategori zona hitam. Sumber data covid 19 wikipedia per 25 Agustus 2020 mencatat ada 633 kasus baru, sehingga total ada 34.103 kasus di DKI Jakarta.

Berbagai upaya dilakukan oleh Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta, termasuk kebijakan ganjil genap sepeda motor yang menuai begitu banyak reaksi publik Jakarta.

Menangapi hal ini pengamat sosial politik Tamil Selvan mengatakan dirinya melihat bahwa seolah ada pola terorganisir yang dilakukan oknum tertentu untuk mengkerdilkan citra Anies dimata masyarakat.

BERITA TERKAIT :
Golput Di Jakarta Bengkak, Anggaran KPU Rp 900 Miliar Diminta Diaudit
Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono 

"Ini bukan soal Anies bisa kerja atau tidak. Saya melihat ada pola-pola yang dibentuk dan terorganisir, mau apapun topiknya, Anies harus disalahkan. Saya lihat ada kepentingan kelompok tertentu dalam mengkerdilkan citra Anies." Ungkap pengamat yang akrab disapa Kang Tamil ini.

Kang Tamil mengatakan Covid 19 merupakan tanggung jawab seluruh komponen pemerintahan, sehingga keberhasilan dan kegagalannya tidak bisa dicondongkan kepada satu individu tertentu.

"Walaupun wilayah penanganannya sektoral, tapi campur tangan pemerintah pusat sangat kental dalam penanganan covid ini. Jadi kita tidak bisa klaim bahwa ini menjadi tanggung jawab kepala daerah semata. Jadi jika Anies yang jadi sasaran salah, saya kira ini terlalu tendensius." Terangnya.

Lanjutnya Kang Tamil mengatakan bahwa belum ada mekanisme yang jelas dalam pencegahan dan penangganan covid 19 yang terbukti sempurna. Sehingga wajar menurutnya, jika pemerintah melakukan uji coba sistem untuk melihat dampak terhadap penekanan angka terinfeksi serta dampak pada sektor lain terutama ekonomi.

"Saya perjelas, bahwa tidak ada pimpinan kita yang merupakan ahli covid, termasuk Pak Jokowi dan Anies. Kalau kita lihat diawal, bahkan pemerintah pusat juga mengeluarkan kebijakan yang dinilai tumpang tindih, karena memang perlu uji coba sistem guna melihat yang mana yang paling efektif dan tidak menganggu stabilitas ekonomi." Jelas Kang Tamil.

Kang Tamil mengatakan bahwa seperti provinsi lainnya, dirinya melihat DKI juga cukup masif melakukan pencegahan terhadap penyebaran covid 19. Namun semua mekanisme pencegahan perlu disesuaikan dengan sistem yang tidak menganggu stabilitas ekonomi, sehingga membuat penanganannya menjadi tidak optimal.

"Kita harus sadar ada sektor ekonomi yang stabilitasnya harus dijaga, sehingga ini yang membuat upaya-upaya pencegahan tidak optimal. Disisi lain, hal ini dijadikan bahan strategi pengkerdilan citra Anies. Janganlah begitu, kasihan masyarakat jadi binggung." Ungkap Kang Tamil.

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa Covid 19 ini merupakan musuh bersama, jangan sampai Covid 19 ini dijadikan teman politik.

"Covid ini musuh kita bersama, jangan justru dijadikan teman untuk kepentingan strategi politik. Saya ingatkan kembali pada pihak-pihak tersebut, 2024 masih lama bos." Tutup Kang Tamil.