Jumat,  22 November 2024

Ogah Pakai Masker

Warga Ciawi, Bogor Sepertinya Sudah Kebal Corona

NS/RN
Warga Ciawi, Bogor Sepertinya Sudah Kebal Corona
Ilustrasi kawasan Ciawi, Bogor.

RADAR NONSTOP - Corona di Bogor, Jawa Barat masih menggila. Penularan virus mematikan itu terus merambah ke mana-mana. 

Bahkan Kota Bogor masuk dalam zona merah. Tapi, berbeda dengan Kabupaten Bogor tepatnya di Ciawi. 

Di Ciawi banyak warga tidak memakai masker. Dari pantauan radar nonstop, banyak warga sepertinya tidak menghiraukan himbauan pemerintah soal protokol kesehatan. 

BERITA TERKAIT :
Salat Ied Hari Minggu di JIS, Diimbau Bawa Sajadah dan Wudu dari Rumah 
Banyak Yang Batuk Pilek, Kasus Corona Harian Di DKI Nyaris 1.000 Kasus Per Hari

"Akh pusing saya pakai masker. Cari makan aja susah apalagi beli masker," ungkap Abidin warga Ciawi saat ditemui, Sabtu (29/8) malam.

Abidin mengaku, awalnya dirinya memakai masker tapi kini sudah tidak. "Susah kita gerak, cari makan aja susah," bebernya. 

Hal senada diungkapkan Komarudin. "Saya gak pakai masker karena jualan es, pengap pakai masker oi," ucapnya. 

Bahkan dibeberapa warung makan, cafe dan restoran banyak juga yang tidak pakai masker. "Kita pasrah ajalah kang," tegas pedagang nasi di kawasan Ciawi.

Anggota Divisi Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Dede Agung Priatna sebelumnya menyebutkan, saat ini ada 21 keluarga yang menjadi sumber penularan virus Covid-19 di Kabupaten Bogor. 

Tren penularan Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga atau rumah tangga di Kabupaten Bogor ini mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir.

"Jumlah 21 itu terangkum dari sembilan kecamatan yang tersebar," kata Dede yang juga sebagai Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor.

Penularan Covid-19 klaster rumah tangga ini bermula dari kontak erat yang intens di tingkat keluarga. Selain itu, kata dia, penularan itu juga terjadi karena proses interaksi antar-rumah tangga dalam kelompok masyarakat. Termasuk adanya kegiatan silaturahim, seperti event-event dan resepsi di lingkungan tempat tinggal. 

Artinya, kondisi ini sudah masuk hingga ke rumah tangga atau transmisi lokal dan bukan lagi berasal dari imported case atau luar daerah saja. "Ya, transmisi lokal dengan lokus dalam kelompok kecil keluarga," ujar dia. 

Dia menilai, di tengah pelonggaran aturan dalam PSBB pra-adaptasi kebiasaan baru (AKB), tingkat kedisiplinan warga pun semakin turun. Oleh karena itu, hampir setiap hari terjadi penambahan kasus-kasus positif, diiringi angka penularan yang semakin naik. 

"Tentunya kondisi ini akan memiliki potensi bertambahnya kasus Covid-19 karena kultur masyarakat yang bersilaturahim," terang dia. 

Diketahui, klaster keluarga itu ada di sembilan kecamatan pertama di Kecamatan Ciawi, Tamansari, Cibinong, Cileungsi, Gunung Putri, Klapanunggal, Jonggol, Bojong Gede dan Ciampea.