RADAR NONSTOP - Kasus Jaksa Pinangki bak bola pimpong. Dipukul, sang bola mental kesana - kemari. Menariknya lagi, sang ‘pemain’ handal bisa mengarahkan ‘bola’ kemana saja yang dia suka.
Teranyar, ‘pemain handal’ yang masih bersembunyi dibalik tabir gelap, mengarahkan bola (red-kasus) Jaksa Pinangki ke lapangan baru (Grace Veronica Sompie) yang notabene anak kandung mantan Dirjen Imigrasi, Ronnie F Sompie.
Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co mengungkapkan, Penyidik Kejaksaan Agung memanggil Grace Veronica Sompie pada Selasa (8/9/2020) pukul 09.00 WIB. Alasan pemanggilan tersebut, adalah soal transaksi keuangan dari Jaksa Pinangki.
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
Saat itu Jaksa Pinangki masih berstatus sebagai isteri Polisi yang menjadi Kapolres Rejang Lebong memesan pernak pernik kerajinan tangan seperti buku agenda, tanda panitia dan sebagainya untuk keperluan Bhayangkari di Polres Rejang Lebong.
“Nah, kebetulan Grace ini memang menggeluti usaha tersebut dan pemasarannya juga lewat online. Selain transaksi itu, tak ada transaksi lain,” terang Willy.
“Anehnya, pemeriksaan tersebut kok ditarik - tarik ke mantan Dirjen Imigrasi Ronnie F Sompie. Penggiringan opininya sangat kental, seolah - olah Ronnie F Sompie itu punya hubungan khusus dengan Jaksa Pinangki dan Djoko Tjandra,” beber Willy.
Sepertinya, imbuh Willy, ada maksud dan tujuan tertentu dari Kejaksaan Agung, dengan memberikan informasi kepada media tanpa menjelaskan secara rinci hasil pemeriksaan tersebut. “Pembangunan opini negatif melalui media sangat kental,” ujarnya.
Willy juga mengatakan, pemberitaan Grace Veronica Sompie yang diperiksa Penyidik Kejagung dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan terhadap dua pejabat di Imigrasi.
“Berita tetang pemeriksaan Grace Veronica Sompie disatukan dengan pemeriksaan dua petugas Imigrasi oleh Kapuspen Kejaksaan Agung dan diberikan kepada media massa. Ini kan jelas arah pembusukannya,” ujar Willy menyesalkan.
Selanjutnya Willy meminta kepada Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan untuk tidak takut mencopot semua pejabat dari level menteri maupun lainnya, jika dirasa pembantu - pembantunya itu tidak becus bekerja.
“Presiden Jokowi itu dipilih oleh Rakyat. Jadi tidak ada beban politik dan pastinya Rakyat Indonesia selalu mendukung Pak Jokowi. Jangan takut dilengserkan karena melakukan reshuffle. Harapan Rakyat Indonesia tunggu ketegasan dan Gebrakan Presiden,” tegas Willy
Willy juga meminta Jaksa Agung, ST Burhanudin serius dan berbenah di internal Korp Adhyaksa. Kasus Jaksa Pinangki adalah pintu masuk dan momentum untuk membersihkan internal agar kepercayaan masyarakat bisa kembali pulih.
“Usut tuntas Jaksa Pinangki beserta kroni - kroninya, serahkan perkara tersebut ke KPK, biar nanti lembaga antirasuah itu yang mendalami perjalanan Djoko Tjandra ke Papua, berapa jumlah kerugian negara dalam kasus Cassie Bank Bali, ada apa dengan andi Irfan dan siapa dibelakangnya,” papar Willy.
“Tanyakan perkara tersebut kepada Rudy Ramli pemilik Bank Bali, berapa sebenarnya jumlah kerugian negara dalam kasus Djoko Tjandra,” tandas pendukung militan Jokowi ini.