RADAR NONSTOP - Usai perebutan kursi bekas Sandiaga Uno yang dimenangkan Ahmad Riza Patria (Gerindra). Lama tak ada kabar dari Nurmansjah Lubis, jago PKS untuk posisi Wagub DKI.
Memang, begitu Ahmad Riza Patria menang dan dilantik jadi Wagub DKI. Sorotan media dan publik seolah terhenti kepada Nurmansjah Lubis. Politisi PKS itu sepi pemberitaan, tak seperti saat masih menjadi calon.
Prediksi banyak kalangan, usai kekalahannya, Nurmansjah Lubis paling - paling kembali ke profesinya ‘ngaduk kopi di warung kopinya’. Ternyata gambaran tersebut meleset jauh.
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Kini Nurmansjah Lubis tak lagi mengaduk kopi. Politisi PKS itu saat ini sudah duduk di kursi yang tak kalah empuknya dengan kursi bekas Sandiaga Uno. Nurmansjah Lubis saat ini menjadi Komisaris PT Jakarta Propertindo (Jakpro) perusahaan pelat merah Pemprov DKI Jakarta.
Kabar mengejutkan dan menggembirakan ini terungkap saat Nurmanjsah Lubis ikut Rapat Dewan Direksi dan Rapat Dewan Komisaris PT Jakarta Propertindo (perusahaan pelat merah Pemprov DKI Jakarta).
Rapat yang dihadiri seluruh anggota Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Proyek Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Jakarta Utara, 5 Agustus 2020, lalu.
Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Jakpro Nomor 002/UT2000/111/II/2018 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance (GCG), rapat kali ini masuk ke dalam rangkaian program pengenalan Nurmansjah selaku pegawai baru kepada seluruh elemen perusahaan.
Nurmansjah dikenalkan kepada seluruh jajaran Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit. Kemudian, lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini juga mendapatkan paparan seputar kinerja perusahaan.
Selain pertemuan hari ini, Nurmansjah pun diagendakan menghadiri beberapa pertemuan berikutnya.
Mantan Sekretaris Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Provinsi DKI Jakarta Periode 2004-2009 dari Fraksi PKS ini dijadwalkan menghadiri rapat secara daring bersama anak-anak usaha dan agenda kunjungan langsung ke beberapa lokasi proyek Jakpro.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi DKI Jakarta ini mengapresiasi program pengenalan Jakpro.
Selaku komisaris baru yang memiliki track record di bidang keuangan dan legislatif, ia optimis Jakpro bisa menjadi perusahaan milik daerah yang mampu bersaing di tingkat nasional dan global.
“Lewat Direktur yang sekarang, sudah mulai membereskan standarisasi, pembersihan kinerja perusahaan, neraca rugi labanya, jadi memang kerja keras, ya. Jadi kita punya keyakinan, Jakpro kedepan menjadi the best dan kembali ke kompetensi intinya sebagai kontraktor properti. Kita berharap kedepannya bisa leading, pokoknya kita optimisme ke depan. Sejarah-sejarah jadikan catatan tapi kedepan kita harus visioner,” beber Nurmansjah.
Anies Lebih Condong Ke PKS
Masuknya Nurmansjah Lubis menjadi Komisari di PT Jakpro, menambah deretan panjang politisi atau kader PKS yang mendapat kue di jajaran direksi perusahaan pelat merah Pemprov DKI Jakarta.
“Tidak hanya Nurmansjah dan PT Jakpro saja, di beberapa BUMD juga banyak direksi dan jajaran komisarisnya yang afiliasi politiknya ke PKS,” ungkap salah satu anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta yang namanya enggan dituliskan.
Sumber ini juga mengatakan, Anies Baswedan lebih memberikan tempat kepada PKS daripada Partai Gerindra. Walaupun keduanya merupakan pengusung utama saat Pilkada DKI 2017 lalu.
“Sepertinya Anies punya hitung - hitungan sendiri soal itu, karena kemungkinan ke depan, apakah itu di Pilkada 2022 (jika ada) atau Pilpres 2024, Anies Baswedan akan head to head dengan Partai Gerindra,” tandas sumber.