RADAR NONSTOP - Pilkada Kota Tangerang Selatan bukan ajang kontestasi biasa. Modal popularitas saja tak cukup mendongkel dominasi Golkar di wilayah tersebut.
Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno menilai petahana masih tergolong kuat. Tak lepas dari dominasi Golkar di Banten dan khususnya Tangsel.
“Meski hanya didukung satu partai yakni Golkar, Benyamin-Pilar masih tetap diunggulkan,” ujarnya.
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Fauzi Bowo Beserta Masyarakat Yakin Pramdoel Akan Jadi Pemimpin Jakarta
Adi mengamini bahwa Rahayu Saraswati atau Sara bisa mendongkrak popularitasnya sebagai keponakan Prabowo Subianto. Begitu pun Siti Nur Azizah yang merupakan putri Wapres Ma'ruf Amin.
Akan tetapi, dominasi keluarga Ratu Atut dan Golkar masih kuat. Terlebih, Wali Kota Tangsel saat ini Airin Rachmi Diany juga pasti akan turut berperan memenangkan Benyamin Davnie, wakilnya yang maju sebagai calon wali kota.
Diketahui, Pilar Saga yang mendampingi Benyamin Davnie adalah keponakan dari Ratu Atut. Sementara Airin adalah Ketua DPD Golkar Tangsel yang jelas punya misi untuk menang.
"Jadi di Tangsel ini enggak bisa bawa nama besar. Tangsel ini pemilih rasional. Ada pemilih, ada pemilih tradisional. Di Tangsel, pemilih tradisional rata-rata pemilih Golkar," ucap Adi kepada awak media, Selasa (15/9).
Rahayu Saraswati dan Siti Nur Azizah, meski membawa nama besar kerabatnya, tetap dianggap kurang berpengalaman oleh masyarakat.
Sementara Benyamin Davnie, yang selama ini menjabat wakil wali kota Tangsel, akan dinilai lebih mampu memimpin Tangsel oleh warga.
Apalagi, kini ada tiga pasangan calon. Suara untuk menggusur petahana atau dominasi Ratu Atut dan Golkar akan terpecah ke Muhamad-Sara dan Siti Nur Azizah-Ruhamaben.
Akan berbeda jika hanya ada satu paslon yang menantang petahana. Suara yang ingin menggusur petahana bisa terfokus di satu paslon penantang.
"Artinya kelompok suara kritis selama ini mengganti dominasi Airin, mengganti dominasi Benyamin Davnie ini terbelah ke kedua kandidat," ujar Adi.
Adi menyebut Nur Azizah-Ruhamaben akan menjadi paslon yang paling sulit untuk bersaing meraih suara. Muhamad-Sara akan diprediksi meraup suara lebih banyak.
Alasannya, Muhamad akan dinilai memiliki pengalaman, sehingga bisa menggerakkan masyarakat untuk memilih. Muhamad adalah Sekretaris Daerah Pemkot Tangsel, sehingga tahu betul persoalan yang ada selama ini.
Sementara Siti Nur Azizah-Ruhamaben, sama-sama bukan dari lingkungan Pemkot Tangsel. Siti lebih lama berkarir di Kementerian Agama, sementara Ruhamaben juga tak punya pengalaman di lingkungan birokrasi Pemkot Tangsel.
"Jadi, kalau mau diringkus, disederhanakan Tangsel ini head to head Benyamin dan Muhamad. Benyamin wakil wali kota, Muhamad adalah Sekda Tangsel yang sebenarnya secara tidak langsung dapur politik mereka sudah saling ketahuan," jelas Adi.