Kamis,  28 March 2024

Nasib Cewek SPG Korban PHK, Narik Ojol Hingga Jual Diri 

NS/RN/NET
Nasib Cewek SPG Korban PHK, Narik Ojol Hingga Jual Diri 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Pandemi COVID-19 membuat banyak pekerja kena PHK. Nah, para korban PHK itu frustasi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bagi para Sales Promotion Girl (SPG) yang paling bedampak kena PHK ada yang narik ojek online (ojol), jualan makanan rumahan hingga menjual diri alias PSK. 

"Saya terpaksa narik ojol, soalnya kena PHK. Gimana bayar kontrakan kalau nganggur," ucap Sinta, ojol yang mangkal di kawasan Slipi, Jakbar, Kamis (1/10). 

BERITA TERKAIT :
Corona Depok Makin Ganas, Banyak Yang Mendadak Meriang Dan Flu 
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh

Sinta awalnya adalah SPG di mal. "Ya sekarang mal sepi dan conter tempat saya kerja tutup. Jadi kena PHK," bebernya.

Beda dengan JJ (21). Sejak kantornya menghentikan aktivitas pemasaran di lapangan, kini dia harus pontang-panting mencari cara agar tetap bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Tak banyak pilihan bagi JJ mencari pekerjaan baru di tengah kondisi pandemi, lantas dia pun mengambil jalan pintas dengan menjajakan dirinya kepada para pria hidung belang di wilayah Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Tarifnya pun cukup lumayan, dipatok sebesar Rp500 ribu.

"Saya terus terang nggak ada pilihan lain, situasi lagi begini. Tadinya saya kerja jadi SPG. Setelah dirumahkan, ya bingung mau bayar kontrakan udah nunggak begini, belum buat biaya kebutuhan yang lain juga. Akhirnya milih jalan yang cepet aja, baru semingguan sih," tutur JJ kepada Okezone di kantor Satpol PP Tangsel, Setu, Rabu (30/9/2020).

JJ diciduk petugas gabungan Satpol PP dan kepolisian dari sebuah kamar hotel di kawasan Serpong. Dia terjaring dalam operasi penertiban terhadap aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Selasa 29 September 2020 malam. Tak hanya JJ, belasan pasangan mesum dan PSK booking online (BO) lainnya juga berhasil di amankan dari 2 lokasi hotel.

Dikatakan JJ, dia sendiri telah melayani 2 pelanggan dalam 3 hari belakangan. Modusnya adalah dengan memesan kamar terlebih dahulu di salah satu hotel, lalu menunggu pelanggan menghubungi melalui aplikasi media sosial MiChat. Tarif kamar yang ditempatinya seharga Rp250 ribu sehari.

"Nunggu di kamar aja, nanti ada yang hubungi lewat aplikasi michat. Begituannya di kamar yang saya tempati. Udah 2 pelanggan kemarin," jelasnya.

JJ mengaku tinggal mengontrak di sekitar Alam Sutera. Dia sempat berkilah dan mengatakan, jika saat digerebek kemarin posisinya sedang beristirahat usai perjalanan jauh dari rumah keluarga di Bekasi Selatan. Namun petugas yang curiga tetap menggelandangnya ke kantor Satpol PP.