Senin,  29 April 2024

Tiga Calon Wafat Corona

Calon Wali Kota Bontang Meninggal, Semoga Tak Ada Lagi Korban Pilkada 

NS/RN/NET
Calon Wali Kota Bontang Meninggal, Semoga Tak Ada Lagi Korban Pilkada 
Adi Darma

RADAR NONSTOP - Calon Wali Kota Bontang Adi Darma meninggal. Jago dari PDIP dan PKB ini sebelumnya dikabarkan positif Corona. 

Pegiat media sosial Mustofa Nahrawardaya turut ucapankan belasungkawa untuk Adi Darma yang meninggal dunia karena positif Covid-19.

"Bro, khususnya bagi Calon Peserta yang merasa di atas angin, ingatlah. Sekuat, sehebat apapun calon, ternyata tak akan kuasa mampu melawan kehendak Allah SWT," tulis @TofaTofa_id di Twitter, Jumat (2/10/2020).

BERITA TERKAIT :
Prabowo-Airlangga Diskusi Serius, Utak-Atik Soal Calon Menteri? 
Gibran Bantah Jokowi Cawe-Cawe Urusan Kabinet, Tapi Akan Kasih Masukan Soal Nama Menteri

Adi Darma sendiri merupakan mantan Wali Kota Bontang periode 2011-2016. Adi kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bontang berpasangan dengan Basri Rase pada Pilkada serentak 2020.

Adi Darma meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan positif Covid-19 di RSUD Taman Husada Kota Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (1/10/2020).

"Almarhum meninggal sekitar pukul 11.40 Wita positif Covid-19," ungkap Direktur RSUD Taman Husada dr Gusti Suardika.

Diketahui, desakan agar pilkada diundur tidak digubris pemerintah dan DPR. Dan Pilkada tetap digelar pada 9 Desember. 

Sebelumnya calon peserta Pilkada Berau, yang juga Bupati Berau, H Muharram, dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina, Balikpapan, pada Selasa 22 September 2020 lalu. 

Muharram meninggal saat menjalani perawatan karena terpapar Covid-19 sejak Rabu 9 September 2020. Muharram dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju Pilkada 2020 di RSUD Kanujoso.

Lalu, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti (bakal calon Bupati Karo Sumatera Utara). Kena Ukur Surbakti jadi kandidat pertama yang tutup usia. Umurnya 73 tahun. Dinas Kesehatan Kota Medan mengumumkan Kena Ukur meninggal karena COVID-19 dengan penyakit komorbid (penyerta) diabetes dan jantung. 

Dia meninggal 6 September, sebelum sempat mendaftar sebagai calon bupati. Hingga berita ini diturunkan sudah tiga kandidat yang meninggal akibat Corona.