RADAR NONSTOP - Pihak swasta yang mangkir saat dipanggil Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI jangan senang dulu.
Rapat di ruang fraksi partai berlambang kepala burung itu, dengan dua BUMD, SKPD dan Inspektorat baru tahap awal alias pemanasan.
Pihak swasta jangan beranggapan, dengan ketidakhadiran tersebut akan menyelesaikan persoalan sengkarut bansos Covid -19 Pemprov DKI.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, M Taufik mengatakan pertemuan yang dilakukan dengan PD Pasar Jaya, Food Station dan Dinas Sosial (Dinsos) beserta Inspektorat dalam rangka mendalami saja.
“Ini langkah awal untuk mendalami persoalan kisruh banso. Kenapa di tengah jalan stop diberikan pada swasta. Memangnya seberapa bagus pihak swasta ini. Hasil pembicaraan dengan Dinsos, PD Pasar dan Food Station, kok malah saling melempar badan. Makanya, pertemuan berikutny kita minta ada data-datanya,” ujar anggota dewan pembina DPP Partai Gerindra itu kepada wartawan usai pertemuan, Rabu (7/9) di Gedung DPRD DKI.
Menurut MT, biasa M Taufik disapa pemanggilan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan bansos agar pasca bansos selesai, tidak menimbulkan masalah dan berujung di ranah hukum.
Sebab, sudah menjadi rahasia umum, jika pasca bansos berujung pada munculnya persoalan-persoalan.
“Nah dari sini akan ada tindak-lanjut. Kita akan minta inspektorat melakukan audit dulu. Kalau ada penyimpangan akan dilaporkan pada pihak berwajib. Kita minta datanya, kalau ada kesalahan kita akan sikapi,” bebernya.
Lebih lanjut, M Taufik pun memastikan akan ada rapat lanjutan terkait dengan kisruh bansos tersebut.” Nanti Fraksi Gerindra akan mengusulkan kepada Komisi B agar dilakukan rapat lanjutan,” katanya.
Anggota Fraksi Gerindra, Syarif menegaskan jika pertemuan dengan SKPD dan BUMD masih tahap awal. Karenanya, akan dijadwalkan pemanggilan selanjutnya oleh dewan.
“Pertemuan saat ini kita belum mendapatkan kesimpulan. Maka akan dilakukan pertemuan berikutnya,” ujar Syarief kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Rabu (7/9/2020).
Diketahui, ada dua pihak swasta yang mangkir saat dipanggil Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif Hidayatullah (Ketua GPMI DKI Jakarta) yang disebut - sebut sebagai bos packing bansos dan Riski yang dikabarkan dekat dengan Dinsos.
Saat dikonfirmasi soal ketidakhadiran tersebut, Syarif Hidayatullah hingga berita ini dilansir belum memberikan tanggapan apapun.