Sabtu,  27 April 2024

Kresna Pebisnis Mobil Mewah Peduli Desa, Berdayakan Warga Budidaya Ayam

RN/CR
Kresna Pebisnis Mobil Mewah Peduli Desa, Berdayakan Warga Budidaya Ayam

RADAR NONSTOP - Pertumbuhan bisnis di setiap sektor terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.

Tak sedikit pengusaha-pengusaha muda yang turut merambah ke dunia bisnis. Khususnya generasi milenial, sederet sektor bisnis yang menjanjikan kerap dijajal seperti bisnis kuliner, start-up hingga coffee shop.

Namun, ada yang menarik pada entrepreneur bernama Ismardhana Kresna Putra atau akrab disapa Kresna. Meski pemuda lulusan S2 Seattle Amerika ini sudah meraih sukses dengan bisnis mobil mewah dan air bersih di Ibu Kota.

BERITA TERKAIT :
Inspirasi Zong Qinghou, Hidup Susah Dan Meninggalkan Harta Rp 92 Triliun 
Nasib Warga Kampung Bayam Makin Menderita, Pj Gubernur DKI Sepertinya Tutup Pintu Dialog

Kresna, pemuda tampan yang masih lajang ini tetap tidak lupa dengan desa tempat kelahiran orang tuannya. Dengan visi ingin membangun daerah dan pemerataan ekonomi warga di pedesaan, Kresna pun terjun ke bisnis budidaya ras ayam pedaging.


Kresna menuturkan, dirinya terjun ke desa atau daerah bukanlah semata - mata hanya ingin berbisnis dan sekedar meraup duit untuk menambah pundi - pundi keuangannya yang memang sudah tebal.

“Saya ingin membuka lapangan kerja untuk warga desa. Sehingga pemerataan ekonomi itu tidak hanya sekedar halusinasi saja,” tutur Kresna saat ditemui di kandang ayam pedaging miliknya yang masih berbentuk tradisional yang berlokasi di Kecamatan Ciawi Gebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (2/11/2020).

Saat ini, imbuh Kresna, baru ada 15 kandang dengan populasi ras ayam pedaging sebanyak 43.000 ekor. “Alhamdulillah sudah mampu menyerap sebanyak 20 orang warga desa sebagai pekerja harian lepas,” jelasnya.

Selanjutnya Kresna juga mengatakan, Insyaallah tahun depan (2021) dirinya akan merombak semua kandang ayam yang saat ini masih tradisional menjadi modern atau close house. “Tentu saja berikut teknologinya,” ucapnya.

Kresna mengaku, saat dirinya memutuskan terjun ke desa dan membangun kandang ras ayam pedaging, dirinya kerap dipandang sebelah mata oleh beberapa temannya. “Lulus S2 Seattle Amerika kok ternak ayam,” ujar Kresna menirukan sindiran beberapa kawannya.

Namun, karena niat tulus dan keinginan kuat untuk memajukan desa dan warganya, Kresna maju terus pantang mundur. Walaupun diakuinya, awalnya sempat kerepotan juga untuk menjalakan peternakan ayam pedaging.

Selanjutnya Kresna mengatakan, bisnis perunggasan atau peternakan ayam memang menjanjikan jika dilihat dari potensi ekonomi dan investasi yang dikucurkan.

Akan tetapi, berkecimpung di bisnis budidaya ayam tak ‘semulus dan semudah’ yang bayangkan. Walau menawarkan keuntungan yang menggiurkan, namun tetap saja usaha ini rawan risiko. Jika salah-salah, bisa saja usaha yang ia geluti itu gulung tikar.

Terlebih lagi untuk permodalan, harus merogoh kocek yang cukup dalam, mulai dari inverstasi lahan, peralatan, bangunan kandang, hingga pakan yang berkualitas.


Belum lagi pengurusan perizinan lahan yang cukup menguras tenaga. Itu karena membangun areal peternakan harus sesuai dengan regulasi pemerintah setempat terlebih lagi jika dekat dengan tempat tinggal masyarakat. Namun, tekad dan kegigihannya ternyata mampu mengalahkan itu semua.

“Menurut saya bisnis ini gampang-gampang susah, segalanya harus dipikirkan. Kalau saya tidak melihat prospeknya, saya juga tidak akan maju karena modalnya itu cukup besar,” tegasnya.

Setelah melalui perjalanan panjang dalam merintis bisnis, Kresna berharap agar generasi muda dapat berdaya saing dalam berbisnis serta menghilangkan gengsi semata.

“Generasi milenial sekarang itu maunya kerja kantoran, kalau bisnis ayam merasa malu. Bagi saya sih tidak, dimanapun ada pekerjaan yang bisa menghasilkan uang, ya jalani saja.” pungkasnya.