Jumat,  22 November 2024

Banjir Bakal Datang, Ini Tiga Potensi Yang Bikin Jakarta Kelelep

NS/RN
Banjir Bakal Datang, Ini Tiga Potensi Yang Bikin Jakarta Kelelep
Ilustrasi banjir di Jakarta.

RADAR NONSTOP - Banjir bakal melanda Jakarta. Walau titik banjir sudah berkurang tapi gelombang air bah tetap mengancam. 

Ada tiga katagori kenapa Jakarta banjir. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tantangan potensi terjadinya banjir di Ibu Kota berasal dari tiga penjuru. Pertama, adanya potensi banjir bila terjadi curah hujan lokal yang intensif.

"Tantangan di Jakarta ada dari 3 penjuru. Satu adalah dari hujan lokal yang tadi saya sampaikan. Bila curah hujan lokal intensif maka di situ muncul potensi terjadi genangan dan banjir," kata Anies saat memimpin apel kesiapsiagaan banjir di Lapangan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11/2020).

BERITA TERKAIT :
Bakal Dihajar Hujan, Warga Jakbar Harus Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Banjir
Jakarta Bakal Hujan Lagi, Siap-Siap Macet Horor 

Tantangan kedua, lanjut Anies, adanya hujan dengan intensitas lebat yang terjadi di kawasan pegunungan yang airnya mengalir ke kawasan pesisir Jakarta.

"Yang ini, kita memiliki waktu untuk bersiap. Karena perjalanan air dari Bendung Katulampa sampai dengan Jakarta sekitar 9-10 jam, 3 jam sampai Depok, lalu 6 jam sampai Manggarai. Ini adalah masa persiapan yang harus kita lakukan bila di kawasan pegunungan terjadi hujan yang amat lebat," jelas dia.

Ia berujar, tantangan ketiga DKI Jakarta adalah tantangan banjir rob akibat permukaan air laut yang meninggi di kawasan permukaan tanahnya menurun. "Tiga tantangan ini yang ada di depan kita. Hujan lokal, air kiriman dari pegunungan, dan banjir rob," tuturnya.

Mantan Mendikbud itu menyatakan apel kesiapsiagaan musim penghujan menyampaikan pesan kepada masyatakat bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah siap dalam menghadapi ancaman banjir tersebut.

"Dan kita semua yakinkan kepada diri kita bahwa tanggung jawab yang diembankan kepada pundak kita adalah sebuah kehormatan. Jangan dipandang ini sebagai beban, tapi pandang ini sebagai kehormatan," tandasnya.