Rabu,  27 November 2024

Investasikan Dana Rp 101 Triliun

Singapura masih Jadi Investor Terbesar RI

Agus Supriyanto
Singapura masih Jadi  Investor Terbesar RI

RADAR NONSTOP--Singapura masih menjadi investor terbesar Indonesia. Negeri singa itu menginvestasikan dananya sebesar Rp 101 triliun.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total realisasi investasi periode Januari-September 2018 mencapai Rp 535,4 triliun. Sumber investasi dari luar masih didominasi dari Singapura.

Bila dilihat selama 9 bulan tahun ini, berdasarkan laporan BKPM, Selasa (30/10/2018), realisasi investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 293,7 triliun. Sedangkan, dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 241,7 triliun.

Untuk realisasi investasi PMA dari awal tahun paling besar berasal dari Singapura yang mencapai US$ 6,7 miliar (sekitar Rp 101,8 triliun pada kurs Rp 15.200) atau setara 30,6%. Lalu diikuti oleh Jepang 17,4% sebesar US$ 3,8 miliar, Tiongkok 8,2% sebesar US$ 1,8 miliar, Hongkong 7,3% sebesar US$ 1,6 miliar, dan Korea Selatan 6,4% sebesar US$ 1,4 miliar.

BERITA TERKAIT :
Prabowo Lebih Jago Dari Jokowi, Sekali Gebrak Bawa Rp156,5 Triliun Dari China
KPK Angkut Duit Investasi Bodong PT Taspen Rp 2,4 Miliar

Sementara, jika dilihat berdasarkan sektor usaha paling banyak, realisasi investasi (PMA dan PMDN) paling banyak di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 70,7 triliun, listrik, gas, dan air Rp 68,7 triliun, pertambangan Rp 58,5 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 57,1 triliun. Lalu, industri makanan Rp 43,1 triliun.

Kemudian, jika dilihat dari lokasinya paling banyak di Jawa Barat senilai Rp 88,4 triliun, DKI Jakarta Rp 85,0 triliun, Banten Rp 46,1 triliun, Jawa Tengah Rp 41,9 triliun, dan Jawa Timur Rp 36,1 triliun. Realisasi investasi selama Januari-September 2018 yang sebesar Rp 535,4 triliun itu juga tercatat naik 4,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 513,2 triliun.

Jika dilihat secara kuartalan, maka realisasi investasi periode Juli-September 2018 sebesar Rp 173,8 triliun. Angka itu turun 1,6% dibanding triwulan III-2017 Rp 176,6 triliun.