Kamis,  16 May 2024

Dihadang Water Canon, Ratusan Santri Tetap Kepung Kantor KPU Kab. Tasikmalaya

SN
Dihadang Water Canon, Ratusan Santri Tetap Kepung Kantor KPU Kab. Tasikmalaya

RADAR NONSTOP - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tasikmalaya yang telah dilaksanakan pada Rabu, 9 Desember 2020 masih menyisakan polemik. Hal ini didasari atas kecurigaan pendukung salah satu paslon terkait proses perhitungan dan rekapitulasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Setempat.

Merespon hal tersebut, ratusan santri dari wilayah Tasikmalaya Utara menggelar demonstrasi didepan kantor KPU pada Rabu, 16 Desember 2020. Iqbal Sabiqul Aqdam yang bertindak sebagai Dinamisator lapangan dalam orasinya mengatakan aksi tersebut dilakukan dalam rangka memprotes hasil pleno KPU yang dianggapnya syarat kecurangan.

"Kita tidak bisa membiarkan Bupati Tasikmalaya lahir dari hasil pemilihan yang curang. Kota santri ini tidak boleh membiarkan kedzaliman terjadi," ujar iqbal dalam orasinya di depan KPU Tasik, Rabu (16/12/2020).

BERITA TERKAIT :
Amukan Si Jago Merah di Jakpus, Empat Bulan Sudah 82 Kali Kebakaran
Butuh 618.968 KTP Jakarta, Calon Gubernur Independen Cuma Buang Duit  

Aktivis Muda Persatuan Islam (Persis) ini menyatakan aksi yang ia gawangi dengan menerjunkan berbagai organisasi pemuda dan santri Tasikmalaya itu dalam upaya menuntut KPU serta Bawaslu Kab. Tasikmalaya untuk bersikap adil dan transparan. Ia melihat, banyak ditemukan manipulasi perhitungan suara dan money politic sehingga berpotensi meloloskan petahana, Ade-Cecep.

"KPU dan Bawaslu tidak boleh memihak, tidak boleh tidur melihat kecurangan-kecurangan ini. Kesekian kalinya kami datang dan menuntut agar laporan-laporan kami ditindak lanjuti. Anda jangan mati nurani melihat kejanggalan ini," ungkapnya.

Aksi yang diikuti ormas kepemudaan pendukung pasangan Iwan-Iip ini  diwarnai dengan aksi treatrikal dan sempat memacetkan jalan Tasikmalaya-Garut sehingga arus lalu lintas dipindahkan ke jalur  alternatif. Dalam pantauan wartawan, sempat terjadi aksi bakar ban yang menimbulkan gesekan antara aparat dan peserta aksi.

Iqbal mengungkapkan, meskipun aparat dan water canon sudah siaga, pihaknya akan tetap bertahan dan melanjutkan aksi ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasik apabila tuntutan mereka tidak direspon.

"Sampai ada respon dari ketua KPU dan Bawaslu, kami akan tetap bertahan memperjuangkan keadilan ini. Kami akan terus kawal dan desak Kejaksaan untuk turun tangan menuntaskan perkara ini," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, KPU menerima sejumlah perwakilan peserta aksi untuk melakukan dialog. Terpantau, didalam kantor KPU sudah hadir ketua Bawaslu Kab. Tasik. Sepanjang dialog berjalan, aksi tetap digelar dengan orasi dari santri dan kalangan lain nya.