RN - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan jika setelah PSBB Ketat saat ini kasus positif covid-19 di Jakarta tidak menurun, pihaknya akan mengusulkan untuk kembali memperpanjang PSBB Ketat. Hal itu lantaran, Pras menilai saat ini positivity rate di Jakarta kian meninggi.
"Ada penurunan tidak di PSBB Ketat ini, kalau tidak ya kita perpanjang lagi. Ya harus diperketat juga,” kata Pras, sapaan akrabnya saat di wawancara di Balai Kota Jakarta, Senin (18/1/2021) sore.
Lebih lanjut Pras menyinggung perkantoran yang masih nakal dalam menerapkan aturan. Karena, menurut Pras, masih ada yang tidak menjalankan aturan bekerja dari rumah (wfh) sebanyak 75%. Pras mengungkapkan, perkantoran merupakan sektor yang harus mendapat perhatian khusus dan penindakan yang tegas.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus
Atas hal demikian, Pras meminta masyarakat untuk sadar bahwa saat ini angka positif semakin mengkhawatirkan. Ia menegaskan agar masyarakat mematuhi aturan yang diberlakukan perintah.
“Perkantoran banyak juga yang masih nakal. Tindak, tindak tegas kan harus 25% saja yang boleh bekerja di kantor. Nggak bisa nggak, kalau gak begitu kasus naik terus akhirnya masyarakat sendiri yang rugi,” ucapnya.
"Saya minta ke masyarakat sadar dirilah. Istilahnya sekarang ikuti aturan. Karena semakin bertambah ini kasus covid-19,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Jakarta Selatan, Budi berharap pemerintah tidak terburu-buru menerapkan PSBB Ketat. Ia menilai, dengan kembali PSBB ketat malah akan semakin mempersulit keadaan ekonomi masyarakat.
"Kalau terus-terusan PSBB, makin sulit aja (ekonomi) kita. PSBB tapi engga tegas, engga jelas, engga ada solusi dirumah kita harus ngapain, sulit lah," ujar Budi.
Budi berharap, Pemprov DKI bersinergi dengan Polda Metro Jaya dalam memaksimalkan program Kampung Tangguh Jaya diseluruh ke RW an. Lantaran, dari informasi yang ia terima, Budi meyakini di berbagai tempat, Kampung Tangguh Jaya telah berhasil menekan angka postif covid hingga berstatus nihil.
"Kenapa engga coba seperti Kampung Tangguh Jaya, baca di medsos di daerah Jaktim sama ada juga di Jakbar, kecamatan apa itu namanya..asalnya ada corona, sekarang udah ga ada sama sekali. Hebat itu cara ngurusnya, tegas tapi warga juga ada solusi, dibina nanam sayur atau apalah, juga rutin dikontrol" ungkapnya.
Sebagai informasi, Kampung Tangguh Jaya merupakan program penanggulangan covid-19 yang digagas Kepolisian Daerah Metro Jaya bekerja sama dengan warga tingkat RW guna mendisiplinkan 3 T. Kemudian, program Kampung Tangguh Jaya juga menyasar warga yang terdampak Covid-19 dengan membangkitkan UMKM dan pemberian bantuan berupa sembako maupun ATM beras.
"Kampung Tangguh Jaya merupakan proyek kolaborasi warga di tingkat RW sehingga dapat memaksimalkan 3 T (tracing, testing, treatment) berbasis komunitas, sehingga ketika ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 atau terdampak sosial ekonomi, maka warga bersama-sama melakukan langkah-langkah di bawah dukungan pemerintah dan TNI-Polri," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.