RADAR NONSTOP - Jawaban PKS soal undangan Partai Gerindra terasa janggal, handphone M Taufik tidak aktif. Padahal, pengalaman Radar Nonstop, 24 jam handpone ‘bos’ DPD Partai Gerindra itu selalu aktif dan kooperatif.
“Handpone pak Taufik belum aktif, jadi kita (PKS) belum kasih jawaban soal undangan pada Selasa (5/11/2018). Kita ingin tahu lebih dahulu fokus pembicaraan pertemuan itu sebelum kita (PKS) jawab,” ujar Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi kepada wartawan Sabtu (3/11/2018).
Suhaimi mengaku masih terus mencoba menghubungi M Taufik melalui telepon seluler untuk menanyakan perihal agenda pertemuan kedua Parpol pengusung Anies-Sandi.
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik mengaku, telah berkirim surat undangan kepada Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Syakhir Purnomo.
Surat tersebut berisi ajakan silaturrahmi antar dua partai pengusung Anies-Sandi untuk membicarakan terkait posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
"Kami sudah bersurat mengundang PKS tanggal 5 Senin besok di kantor DPD Gerindra untuk duduk bareng mendiskusikan soal pencalonan Wakil Gubernur pengganti Pak Sandi," kata Taufik di Pondok Rangon, Jakarta Timur, Sabtu (3/11/2018).
Undangan ini, kata Taufik, sekaligus untuk mengklarifikasi kabar yang simpang siur soal dinamika dan mekanisme pemilihan Wagub DKI di DPRD DKI.
"Kita selama ini kongkownya kan baru lewat media. Sana katanya, sini katanya. Saya terbuka loh. Gerindra ngajak kongkow nih, Gerindra ngajak bertemu baik-baik," Ungkap Taufik.
Menurut Taufik, undangan pertemuan itu juga bagian dari silaturahmi antar Parpol koalisi di Kebon Sirih. Ia berharap elite PKS DKI Jakarta bersedia hadir memenuhi undangan tersebut.
"Sampai hari ini saya belum tahu, apakah (PKS) akan datang atau tidak. Itu kan urusan PKS. Kalau dia (PKS) gak hadir ya sudah. Tapi kan enggak boleh berhenti bermusyawarah. Kita undang lagi yang kedua. Masa iya gak hadir juga. Kalau masih belum hadir kita ajak lagi yang ketiga. Santai aja," beber Taufik sembari tersenyum.
Lebih lanjut, Taufik menambahkan, langkah yang dilakukannya semata-mata sebagai upaya mewujudkan langkah bersama. Partai Gerindra dan PKS harus sejalan seiring dalam mengawal Pemprov DKI.
"Jadi, mari kita berkomunikasi. Jangan cuma mengancam.Saya lihat PKS ini kan tidak ada upaya membangun komonikasi, masak bisanya mengancam doang. Padahal mereka yang berharap posisi wagub, tapi tidak ada komunikasi. Jangan begitu lah," tambah Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Untuk diketahui, DPD Gerindra DKI mengundang PKS untuk bertemu membahas kursi Wagub DKI. Pertemuan akan dilangsungkan di DPD Gerinda pada 5 November 2018 pukul 15.00 WIB. Pertemuan nanti akan berlangsung secara terbuka.
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi tentang kepastian apakah PKS akan menghadiri undangan tersebut atau tidak.