RADAR NONSTOP - Sebaiknya PKS DKI Jakarta memikirkan kembali calon yang akan diusung untuk mengisi kursi bekas Sandiaga Uno. Soalnya, saat nama Syaikhu dan Agung disodorkan, respon Anies biasa saja.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi mengungkapkan, pihaknya sudah berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait kandidat wakil gubernur untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno.
Suhaimi mengungkapkan, dalam diskusi tersebut, pihaknya juga menyodorkan dua nama kader PKS. “Diskusi detail belum, tapi sudah info aja yang diusung PKS siapa dan seterusnya itu sudah kami sampaikan ke pak gubernur," kata Suhaimi, Minggu (4/11/2018).
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Pengakuan Suhaimi, dari diskusi ringan yang telah dilakukan, setelah menyodorkan dua nama kandidat yaitu mantan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto, respon Anies biasa saja.
“Tak ada dorongan langsung dari Anies untuk segera menuntaskan pencalonan wagub DKI,” bebernya.
Namun menurut Suhaimi kekosongan posisi DKI 2 ini harus secepatnya untuk diisi. Calon pengganti Sandiaga nantinya akan dipilih dari dua partai pengusungnya, Partai Gerindra dan PKS.
Diketahui, hingga saat ini PKS dan Partai Gerindra masih berpolemik terkait jatah wagub DKI. PKS bersikukuh menyodorkan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Sedangkan DPD Partai Gerindra DKI sepakat mengajukan Mohamad Taufik sebagai calon wagub.
Abdurrahman Suhaimi dan Mohamad Taufik
Sebelumnya diberitakan, internal PKS DKI Jakarta belum satu suara soal dua calon tersebut (Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto). Arus bawah PKS malah menginginkan Abdurrahman Suhaimi (Ketua Fraksi PKS) yang jadi pendamping Anies.
Sedangkan kader muda PKS yang tergabung dalam GARBI (Gerakan Arah Baru Indonesia), malah mengamini pencalonan Mohamad Taufik sebagai Wagub DKI Jakarta.
Sementara itu, hingga saat ini Tatib pemilihan Wagub DKI belum ketok palu di DPRD DKI Jakarta. Apakah masing-masing partai pengusung mengusulkan 2 nama atau partai pengusung PKS dan Gerindra hanya menyodorkan 2 nama masih dalam perdebatan.
Disisi lain, tanpa memperdulikan kondisi-kondisi tersebut, PKS terus mendesak, menagih bahkan sampai mengancam, jika Prabowo Subianto tidak menyerahkan kursi DKI 2, maka PKS Jakarta akan mematikan mesin untuk pemenangan Pilpres.
Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra DKI Jakarta telah mengirimkan undangan kepada PKS untuk membicarakan soal Wagub pada Senin (5/11/2018) di kantor DPD partai berlambang kepala burung garuda itu. Namun hingga saat ini, jawaban dari PKS soal undangan tersebut belum juga jelas.