Jumat,  22 November 2024

Gurunya Bule Dari Australia, Kelas Orgasme Dari Bali Tarif Rp 8 Juta 

NS/RN/NET
Gurunya Bule Dari Australia, Kelas Orgasme Dari Bali Tarif Rp 8 Juta 
Bule Australia, AB diperiksa petugas di Bali.

RN - Bule asal Australia, inisial AB diamankan petugas. Dia diduga menggelar bisnis 'kelas orgasme' di Bali. 

Tarif untuk siswa yang mengikuti kelas sekitar Rp 8 juta atau 600 dolar AS. Diduga AB membuat acara berlabel 'Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat' yang rencananya digelar pada Sabtu-Selasa (6-9/3).

Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk mengaku masih mendalami kasus tersebut. Saat ini, petugas telah mengambil dan menahan paspor dari bule tersebut. 

BERITA TERKAIT :
Jokowi Mau Jadi Jurkam Pilkada Bali, Acak-Acak Kandang Banteng?
Banyak Bule Kusut Di Bali, Wisatawan Bakal Dibatasi

Untuk penyelidikan lebih lanjut terkait adanya dugaan tindak pidana, Jamaruli menegaskan bahwa hal tersebut bukan kewenangan dari pihaknya.

"Tapi untuk penyelidikan lebih lanjut karena ini menyangkut tindak pelanggaran tindak pidana umum, karena imigrasi di luar dari itu (kewenangannya), kami hanya murni pada penyalahgunaan izin tinggal atau tindak pidana keimigrasian," terang Jamaruli.

Pada saat petugas menemui yang bersangkutan, awalnya bakal dibawa ke kantor imigrasi. Akan tetapi setelah 20 menit kemudian, petugas dari Polres Gianyar datang untuk menjemput yang bersangkutan.

"Jadi untuk sementara yang bersangkutan dibawa petugas dari Polres (Gianyar) untuk diperiksa lebih lanjut. Nantinya hasil pemeriksaan tersebut juga bisa kami gunakan. Kalau memang ada pelanggaran-pelanggaran bisa kami gunakan sebagai dasar untuk memberikan atau melakukan tindakan administrasi keimigrasian atau tidak pidana keimigrasian," tuturnya.

Praktik 'kelas orgasme' yang digelar bule tersebut rencananya dilaksanakan di Villa Suara Sidhi yang berlokasi di Desa Lod Tunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Acara tersebut memasang tarif kepada peserta sebanyak 600 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan sekitar Rp 8 juta. Menurut informasi, kegiatan tersebut akan dibatalkan karena sudah menjadi sorotan.