Selasa,  23 April 2024

BWF Dituding Tidak Adil & Sengaja ‘Begal’ Tim Indonesia di All England 2021?

RN/NS
BWF Dituding Tidak Adil & Sengaja ‘Begal’ Tim Indonesia di All England 2021?
Kontingen Bulutangkis Indonesia - Ist (PBSI)

RN – Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF sedang jadi sorotan dunia, khususnya Indonesia. BWF dituding tidak berlaku adil saat tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021.

Tim bulu tangkis Indonesia ditarik mundur dari All England 2021, setelah diketahui berada dalam satu pesawat dengan satu orang kasus positif Covid-19, saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.

Melansir pernyataan PBSI, sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, penumpang lain diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari jika berada pada satu pesawat sama dengan orang yang positif Covid-19.

BERITA TERKAIT :
Pratama Arhan Cocok Main di Eropa
Skuad Garuda Muda Lolos ke Perempat Final Piala Asia U23

Tim Merah Putih pun terpaksa mundur dari turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut. Sesuai aturan, Jonatan Christie dkk juga harus menjalani isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre.

Meskipun demikiann, PBSI memastikan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat. Sementara itu, terdapat kasus yang menciptakan polemik setelah tim Indonesia dipaksa melakukan walk out (WO) dari All England 2021.

Hal ini karena pemain tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, tetap berkiprah di All England, kendati juga satu pesawat dengan kontingen Indonesia. Adapun pemain tersebut ialah tunggal putri, Neslihan Yigit. Dia tetap bermain pada babak pertama sekaligus lolos ke fase selanjutnya seusai mengalahkan wakil Perancis, Marie Batomene.

Zainudin Amali menilai BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) selaku penanggung jawab turnamen jelas bersikap tak adil mengenai hal tersebut. Lebih lanjut, Menpora pun telah berkoordinasi dengan KBRI di London dan PBSI untuk menangani masalah ini.

Nantinya, KBRI secara khusus akan berupaya untuk mengintervensi pemerintah dan otoritas kesehatan Inggris (NHS), serta BWF demi memperjelas apa yang sebenarnya terjadi.

Hasil koordinasi itu pun diharapkan Zainudin Amali dapat menjadi jawaban publik bahwa tim Indonesia mundur bukan karena dicurangi. "Kalau benar berita soal pemain lain yang satu pesawat dengan tim kita, tetapi tetap diperbolehkan main, maka ini tidak adil," kata Zainudin Amali saat jumpa pers virtual, Kamis (18/3).

"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak KBRI di London tentang apa yang sebenarnya yang terjadi. Kita paham setiap prokes di setiap negara berbeda, tetapi tentu ini harus kita pertanyakan. Saya meminta kepada PBSI untuk juga mempertanyakan kepada BWF Asia dan Internasional, agar semuanya clear”.

"Jangan sampai ada spekulasi yang muncul karena Indonesia begitu diperhitungkan dalam cabor bulu tangkis, kemudian ada cara-cara tidak fair yang telah dilakukan kepada kita," tandasnya. "Saya harap ini benar-benar soal aturan di sana dan harusnya panitia sudah mempelajari. Sehingga meski ada karantina, hal itu tidak merugikan negara-negara peserta”.’

Sementara itu, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya minta maaf ke fans bulutangkis Indonesia. Hal ini menyusul didepaknya tim bulutangkis Indonesia dari turnamen BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021.

BWF mengklaim, pihaknya dan Badminton Inggris telah berupaya keras untuk bisa memperjuangkan Indonesia bisa berlaga. Namun itu adalah aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah Inggris.

"Ini adalah keadaan yang sangat disayangkan dan sesuatu yang tidak diinginkan oleh BWF dan Bulutangkis Inggris untuk tim Indonesia dan Nesliha Yigit dari Turki. Kami dapat mengonfirmasi upaya keras yang dilakukan oleh Badminton Inggris untuk mendapatkan pengecualian bagi para pemain dan anggota tim Indonesia, dan untuk mencari opsi alternatif untuk menjamin partisipasi mereka," ujar BWF dari situs resminya.