RADAR NONSTOP - Boikot Metro TV tanpa batas waktu. Stasiun televisi milik Surya Paloh ( Ketua Umum NasDem) dinilai tidak lagi mengedepankan kaidah jurnalistik.
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengatakan, pemberitaan dari stasiun televisi Metro TV kerap menyudutkan pihaknya.
“Saya ambil keputusan itu karena merugikan tim saya, misal ada talkshow tapi kemudian dikombinasikan dengan komentar-komentar dari media sosial, mereka harusnya mengetahui bagaimana pemberitaan yang seimbang, harusnya sudah tahu sendiri,” tegasnya.
BERITA TERKAIT :KFC Jebol Rp 557 Miliar Dan PHK Ribuan Karyawan, Apakah Dampak Boikot?
Mobil TV One Diseruduk Truk, Tiga Orang Tewas
Djoko juga menegaskan, dirinya bertanggung jawab atas pemboikotan pihaknya kepada Metro TV. “Saya yang bertanggung jawab karena saya yang ambil keputusan itu,” kata Djoko Santoso ketika ditemui di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).
Mantan Panglima TNI itu mengaku wewenang pemboikotan itu ada pada dirinya, namun sudah dilaporkan kepada Prabowo. “Wewenang ambil keputusan itu ada di saya tapi kalau lapor ke Pak Prabowo sudah,” imbuhnya.
Djoko juga mengungkapkan tidak memberi batas waktu yang pasti atas pemboikotan itu.
“Nanti sampai waktu yang ditentukan, sepertinya mereka senang-senang saja diboikot, kami juga belum menerima pernyataan dari mereka,” pungkasnya.