Selasa,  30 April 2024

Sudah Minta Maaf, Prabowo Tetap di Bully

DEDI
Sudah Minta Maaf, Prabowo Tetap di Bully
Prabowo Subianto minta maaf soal tampang Boyolali - Net

RADAR NONSTOP - Apes betul nasib Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Meski sudah minta maaf terkait guyon ‘tampang Boyolali’ tetap saja di bully.

Bahkan, mantan Danjen Kopassus itu disarankan agar segera mengundurkan diri sebagai Capres 2019. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir meyakini permintaan maaf Prabowo Subianto tidak berasal dari hati nurani.

"Minta maafnya Prabowo bukanlah minta maaf yang meluncur dari nuraninya, melainkan minta maaf politis (ada maunya), karena permintaan maaf tersebut dikakukan setelah mengkalkulasi dulu untung rugi-nya," kata Inas layaknya peramal hati dan perasaan orang lain saat dihubungi wartawan, kemarin.

BERITA TERKAIT :
Yusril Diklaim Jadi Menko Polhukam, Yang Lain Jangan Baper Ya... 
Prabowo Utak-Atik Komposisi Menteri, Dampak PKB & NasDem Masuk Koalisi? 

Wakil Ketua Komisi VI DPR ini beralasan, karena bukan kali ini saja Prabowo Subianto melontarkan kata-kata yang bernada caci maki dan pelecehan.

“Cukup jelas bahwa kebiasaan ini akan berulang dan berulang lagi, apakah Prabowo mampu mengerem kebiasaannya ini? Kita lihat dalam 6 bulan kedepan," ungkap Inas.

Tak sampai disitu, Inas menyarankan agar Prabowo balik badan dari kontestasi Pilpres 2019 mendatang. "Kalau Prabowo 'jantan', karena sudah melakukan tuduhan keji, maka seyogianya mundur dari pencapresan dan rakyat Indonesia akan mengenang Prabowo sebagai 'Super Negarawan'. Keren kan? Ha-ha-ha...," ketus Inas.

"Jadi percuma kalau hanya sekadar minta maaf. Itu mah sama saja dengan Prabowo sekelas Ratna Sarumpaet," sambungnya.

Inas juga menganggap lucu pernyataan Prabowo yang tak merasa bersalah dan mengatakan ia dan timnya masih belajar. 

Menurut Inas, dengan pengalaman Prabowo dalam tiga kali pilpres, hal itu tak pantas disebut masih belajar. "Apa kata dunia? Mosok capres yang sudah berpengalaman nyapres berkali-kali, kok bisa dikibuli emak-emak rempong sih? Amsyong banget tuh capres! Apes!" tegas Inas sambil tertawa terbahak-bahak.

Lebih lanjut, Inas juga masih ragu atas sikap Prabowo yang mengaku menjadi korban kebohongan Ratna.

“Seharusnya bisa mencari informasi yang akurat dan bukan hanya dari bacotnya Fadli Zon. Bisa saja masyarakat menduga bahwa mereka semua berdramatisasi dalam lakon 'Ratna Sarumpaet Digebukin' yang dirancang oleh mereka semua," tandas Inas. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily. Ketua DPP Partai Golkar ini meyarankan Ketua Umum Partai Gerindra itu agar belajar bertutur kata terlebih dahulu jika ingin berpidato.

“Pak Prabowo harus lebih menjaga tutur katanya. Kejadian dengan melontarkan kata-kata yang tidak semestinya tidak boleh terulangi kembali. Seorang pemimpin itu harus mampu mengendalikan tutur katanya," Ace saat dihubungi wartawan, kemarin.

Namun, Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini tetap mempertanyakan kesalahan yang terus-menerus dilakukan Prabowo. Ia menilai hal itu menurunkan kredibilitas Prabowo. "Apakah Pak Prabowo akan terus menerus melakukan kesalahan? Apakah pemimpin yang selalu salah dapat dipercaya?" tandas Ace.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid menegaskan jika angkah itu diambil Prabowo untuk mendinginkan suasana. "Maka untuk meredakan situasi dan untuk meredakan gorengan serta untuk membangun situasi pilpres yang lebih kondusif dan produktif, Pak Prabowo minta maaf," kata Sodik saat dihubungi wartawan, kemarin.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini jusru melihat sikap Prabowo sebagai sosok yang kesatria dengan meminta maaf. "Prabowo Subianto adalah sosok yang sangat sportif, gentle dan fair. Kepada anak buah pun, untuk sesuatu yang kesalahan yang prinsipal dan substansial," tandas Sodik.

Sama seperti Sodik, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno juga memuji Capresnya,Prabowo Subianto. "Pak Prabowo kan orangnya sangat bijaksana, sangat negarawan. Kalau memang dia menyinggung perasaan dia meminta maaf pada saatnya dan dia sudah minta maaf, ya Alhamdulillah," ujar Sandiaga di Hutan Kota Sangga Buana di Lebak Bulus, Jakarta, kemarin.

Tak hanya itu, bekas Wakil Gubernur DKI ini mengatakan bahwa Prabowo sebenarnya sedang membahas masalah ketimpangan. Prabowo ingin menekankan bahwa dirinya berjuang untuk kaum marjinal.

Sebelumnya, Prabowo Subiantomengklarifikasi pernyataan dalam pidatonya yang menyebutkan istilah "tampang Boyolali". Istilah tersebut disampaikan Prabowo saat peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).

Prabowo menegaskan, ia sama sekali tidak berniat menghina mereka yang berasal dari Boyolali. Menurut dia, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan rasa empati dan solidaritas atas permasalahan yang dialami masyarakat.

Pernyataan klarifikasi Prabowo itu disampaikan melalui sebuah video yang diunggah oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui akun Twitter-nya.