Kamis,  28 March 2024

Demo Di Kantor Anies Lebih Ramai Ketimbang 'Crazy Rich' Diborgol KPK 

NS/RN
Demo Di Kantor Anies Lebih Ramai Ketimbang 'Crazy Rich' Diborgol KPK 
Demo HMI MPO di Balai Kota, Jakpus.

RN - Peristiwa heboh terjadi di Jakarta. Walau di tempat berbeda tapi keduanya soal isu KPK. 

Dari pantauan, kalau demo soal Anies lebih ramai ketimbang penangkapan buron, 'Crazy Rich' Samin Tan.

Selasa (6/4) siang, massa yang mengatas namakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO menggelar demo. Mereka berteriak yel, yel di depan kantor Anies Baswedan, Balai Kota DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Tebarkan Empati Perkuat Silaturahmi, Wilimas Panen Ajak Yatim Piatu, Dhuafa dan Warga Bukber
Jakarta Butuh Figur Pemimpin yang Khatam Persoalan, KAHMI JAYA: Pj Heru Pilihan Paling Tepat

Massa melakukan aksi long march dari kawasan Tugu Proklamasi ke Balai Kota DKI Jakarta. Tampak aparat kepolisian berjaga dan mengamankan aksi ini.

Selain bendera, massa membawa spanduk dengan bertinta merah dengan tulisan agar KPK turun tangan soal berbagai kasus yang dilakukan anak buah Anies. 

Ketum HMI MPO Cabang Jakarta Irfan Maftuh mengatakan aksi ini dilakukan karena diduga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan kepengurusannya banyak memiliki kasus korupsi. Salah satunya, berkaitan dengan lahan rumah DP 0 rupiah.

“HMI MPO Cabang Jakarta dan Jaksel, yang tergabung di cabang se-Jakarta untuk segera turun ke lapangan dengan tuntutan yang pertama kasus DP 0 perumahan DP 0 persen, kedua kasus TGUPP, ketiga kasus lahan tanah GOR, dan lain-lain,” tegas Ketum HMI MPO Cabang Jakarta, Irfan Maftuh, Selasa (6/4)

Seperti diberitakan, kalau kasus lahan DP 0 Rupiah di Pondok Rangon, Jaktim disebut-sebut menyeret politisi DPRD DKI. Isu beredar, ada dugaan mafia tanah dan Lantai 10 DPRD. 

KPK saat ini sudah menetapkan mantan Dirut Prumda Sarana Jaya  Yoory C. Pinontoan. KPK juga menetapkan Anja Runtuwene, dan Tommy Adrian serta korporasi atas nama PT Adonara Propertindo sebagai tersangka.

Diborgol KPK 

'Crazy Rich' Samin Tan resmi ditahan KPK. Tangannya diborgol dan memakai rompi tahanan, orangnye.

Samin menjadi tersangka perkara suap terhadap mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Selasa (6/4/2021), Samin langsung dibawa ke ruang tahanan.

Samin Pada tahun 2011, Samin Tan termasuk ke dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Saat itu, kekayaan Samin mencapai USD940 juta atau setara dengan Rp13 triliunan.

Samin Tan sebelumnya ditetapkan sebagai buron sejak 6 Mei 2020. Dia merupakan pemilik perusahaan PT BLEM, yang ditetapkan sebagai tersangka perkara dugaan suap pengurusan terminasi kontrak perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) PT Asmin Koalindo Tuhup di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 1 Februari 2019.

Adapun kasus dugaan suap antara Samin Tan dan Eni itu terkait masalah yang dialami perusahaan Samin, PT Asmin Kolaindo Tuhup (AKT). Permasalahan yang dimaksud berkaitan dengan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) generasi III di Kalimantan Tengah antara PT AKT dan Kementerian ESDM.

PKP2B PT AKT sebelumnya dihentikan oleh Kementerian ESDM, yang kala itu dipimpin Ignasius Jonan. Penghentian itu dilakukan karena PT AKT dianggap telah melakukan pelanggaran kontrak berat. Atas penghentian itu, terjadi proses hukum hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA) yang hasilnya menyatakan keputusan Menteri ESDM soal penghentian PKP2B PT AKT tetap berlaku.

Dalam proses menuju pengajuan upaya banding terhadap putusan PTUN tentang terminasi itu, Eni menjanjikan bisa membantu Samin Tan dalam urusan dengan keputusan terminasi oleh Kementerian ESDM. Duit Rp 5 miliar pun diduga diserahkan agar Eni membantu mengurus hal tersebut.

Dari situ, Eni disebut sampai mengancam akan mempermalukan Jonan dalam rapat di DPR. Namun, sebagaimana diketahui, pada akhirnya pemerintah tetap menang hingga putusan terminasi terhadap kerja sama dengan PT AKT berkekuatan hukum tetap lewat putusan kasasi di MA.