RADAR NONSTOP - Hingga saat ini 40 persen warga Ibu Kota belum bisa menikmati air bersih. Terutama wilayah Jakarta Utara dan Barat.
Demikian diakui oleh Direktur Teknik PAM, Jaya Barce Simarmata mengatakan, kedua wilayah tersebut menurut riset dan data sangat membutuhkan air bersih perpipaan.
"Saat ini baru 60 persen cakupan air bersih di Jakarta. Artinya masih 40 persen warga Jakarta yang belum mendapatkan akses air bersih," kata Barce di Museum Nasional Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
BERITA TERKAIT :Belajar Dari Paman Birin Yang Bebas Dari Jeratan Kasus Korupsi Oleh KPK
Paman Birin Menang Gugatan, KPK Keok Dilibas Gubernur Kalsel
Selain ini masih ada beberapa wilayah lagi yang sedang krisis air bersih yakni Kamal Muara, Kamal, Tegal Alur, Pegadungan, Muara Baru dan Muara Angke.
Menurut Barce, hal itu disebabkan karena pasokan air bersih yang ada didaerah tersebut masih terbatas, kualitas tanah juga tak terlalu baik.
"Yang disana juga memang tidak terlalu bagus. Memang sangat penting dan urgent saat ini PAM Jaya dan mitra bisa segera melayani daerah-daerah yang membutuhkan air bersih tersebut," kata Barce.
Ia mengaku telah mendapat mandat dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mempercepat perluasan cakupan ke wilayah yang belum terjangkau air bersih.
Perluasan ini akan dilakukan oleh PT PAM Jaya bersama dua mitra lainnya, PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta.
"Memang kita saat ini sedang upayakan percepatan cakupan layanan untuk Kota Jakarta. Kita sedang ajukan ke DPRD dan sekarang lagi dibahas," ucap Barce.
Salah satu upayanya yakni membangun instalasi pengolahan air (IPA) dititik-titik tertentu. Bahkan saat ini pihaknya telah membangun IPA Hutan Kota dengan kapasitas 500 liter perdetik.
Pihaknya juga sedang mengusulkan pembangunan IPA di Pesanggrahan dan Ciliwung.
Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan cakupan air besrsih hingga 80 persen dalam waktu empat tahun.
"Ada IPA baru, kemudian perluasan jaringan pipa sehingga kita bisa dalam empat tahun kedepan meningkatkan cakupan air paling tidak 80 persen," pungkasnya.