RN – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kompak yang melarang warganya melakukan buka puasa bersama dan sahur di Masjid. Sama seperti Anies, Emil menilai kegiatan tersebut bisa mengundang kerumunan.
"Prinsipnya pertama COVID masih berhubungan dengan kerumunan. Di mana ada kerumunan di situ ada potensi. Ada kerumunan kalau masjidnya penuh, ada kerumunan kalau buka bersamanya terlalu ramai dan sebagainya," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (8/4/2021).
Soal buka bersama, Emil menganjurkan agar warga tetap berbuka puasa dan sahur di rumah.
BERITA TERKAIT :Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Emiliano Martinez Banjir Cacian
"Sehingga sesuai arahan, di tahun ini beribadah Ramadhan diizinkan, tapi DKM-DKM konsisten disiplin untuk menjaga kapasitas hanya 50 persen. Artinya sebagian yang di rumah dianjurkan mengurangi kepadatan termasuk sahur atau buka puasa kita upayakan tetap di rumah," tutur Emil.
Senada juga disampaikan Anies Baswedan. Ia mengatakan, buka puasa di Masjid rentan penyebaran virus Covid-19 lantaran saat berbuka masyarakat pastinya akan membuka masker.
"Adapun tadi seperti nanti di bulan suci Ramadhan ini nanti ada aktivitas iftar (buka puasa), ada aktivitas sahur, kami menganjurkan untuk tidak dilakukan di masjid," ujar Anies di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (9/4/2021).
"Mengapa? Supaya selama berada di masjid tidak ada kebutuhan membuka masker, begitu ada kegiatan iftar, begitu ada kegiatan sahur, maka harus buka masker. Karena itulah, penggunaan tempat ibadah masjid untuk aktivitas ibadah bisa menjalankan dengan menaati protokol kesehatan, menghindari kerumunan," tutur Anies.
Kendati begitu, ia mengizinkan warga Ibu Kota untuk menggelar buka puasa di tempat umum dengan kapasitas 50 persen. Ia meminta setiap tempat makan menerapkan disiplin protokol kesehatan COVID-19. Anies juga meminta pengunjung tidak membuka masker.
"Karena saat bulan Ramadhan makan malamnya di menit yang hampir sama, maka pengelola restoran, tempat makan harus secara disiplin mengatur posisi duduk, disiplin atur kapasitas maksimal," katanya.