Selasa,  07 May 2024

Begini Respon Sekjen Gerindra Terhadap Pernyataan Yusril

DEDI
Begini Respon Sekjen Gerindra Terhadap Pernyataan Yusril
Ahmad Muzani - Net

RADAR NONSTOP - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengkritik pola koalisi kubu Prabowo- Sandiaga Uno. Pengacara Jokowi-Ma’ruf ini menilai bergabung dengan Capres nomor urut 2 itu tidak ada untungnya.

Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tak pernah mendengar ataupun mengetahui adanya 'draf aliansi' dari ulama yang disebut oleh Yusril. Hal tersebut diungkapkan Ahmad Muzani, saat menanggapi pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut bahwa partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak memiliki format koalisi yang jelas sehingga muncul 'draf aliansi' dari ulama tersebut.

"Saya tidak pernah baca, saya tidak pernah dengar ada draf itu dari Pak Yusril atau dari PBB," ungkap Muzani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta,  Kamis (8/11/2018).

BERITA TERKAIT :
Yusril Diklaim Jadi Menko Polhukam, Yang Lain Jangan Baper Ya... 
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024

Secara pribadi ataupun kelembagaan partai, Wakil Ketua MPR RI ini mengaku, tidak pernah ada masalah antara pihaknya dengan Yusril Ihza Mahendra. Namun menurut Muzani, yang jelas ia tidak pernah diberitahu ataupun dihubungi oleh siapapun termasuk Yusril mengenai 'draf aliansi' dari ulama tersebut. "Dengan Pak Yusril saya tidak pernah lihat ada masalah dan saya juga tidak pernah dengar dan belum pernah baca ada draf itu," akunya.

Namun demikian, Muzani menyampaikan bahwa pihaknya tetap menghormati keputusan Yusril Ihza Mahendra yang telah memilih untuk menjadi pengacara dari Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. "Kita menghormatilah keputusan Pak Yusril. saya kira Pak Yusril sudah memutuskan beliau berpihak kesana dan kita hormati itu," tandasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Yusril Ihza Mahendra mengkritik pola koalisi yang dibangun Pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurut Yusril, kubu Prabowo-Sandiaga tidak memiliki format jelas yang dapat menguntungkan anggota koalisi lainnya. Yusril pun kemudian bicara soal 'draf aliansi' dari ulama yang tidak direspons oleh Prabowo.

"Partai-partai hanya diajak koalisi mendukung paslon Prabowo-Sandi tanpa format yang jelas," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima wartawan Jakarta, Kamis (8/11/2018).

#PBB   #Yusril   #Pilpres