RN - Warga DKI Jakarta yang ngeyel dan tetap ziarah pada hari Idul Fitri membuat gaduh. Padahal, aturan pelarangan ziarah untuk menekan penularan Corona.
Diketahui, kebijakan pelarangan ziarah berlaku diseluruh Jabodetabek. Aturan ini setelah seluruh kepala daerah sepakat saat rapat di Balai Kota, Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta tetap tutup untuk ziarah besok dan lusa. Ziarah kubur baru diizinkan mulai Senin (17/5/2021).
BERITA TERKAIT :Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun
Anies mengatakan kegiatan ziarah kubur diizinkan bersamaan dengan dibolehkannya tempat wisata menerima pengunjung tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta dengan tetap membatasi jumlah kedatangan sebesar 30 persen dari kapasitas normal.
"Sampai dengan hari Minggu, tanggal 16 Mei, sesudah itu tempat ziarah kubur dibuka. Kemudian juga tempat wisata kembali tetap 30 persen tapi tidak harus membawa KTP DKI," kata Anies seperti dilansir Antara, Jumat (14/5/2021).
Seperti diketahui, banyak peziarah berasal dari warga luar Jakarta. Dan, kegiatan ziarah kubur di Jakarta ditiadakan pada 12-16 Mei 2021. Keputusan ini diumumkan Anies seusai rapat dengan kepala daerah lain di sekitar Jakarta.
Hanya, pada kenyataannya masih banyak warga yang berziarah di sejumlah TPU di Jakarta. Mereka kebanyakan masuk melalui pintu TPU yang tidak dijaga.
Kericuhan juga sempat muncul di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat tadi pagi. Peziarah protes dan sempat adu mulut dengan petugas karena tidak bisa masuk TPU. Sejumlah warga juga menjebol pagar TPU. Para peziarah yang memaksa masuk akhirnya bubar setelah polisi datang.