Sabtu,  23 November 2024

OPM Terpojok

Teroris Papua Sebar Hoax, TNI: Mereka Menutupi Aksi Terornya

NS/RN/NET
Teroris Papua Sebar Hoax, TNI: Mereka Menutupi Aksi Terornya
Ilustrasi

RN - Organisasi Papua Merdeka (OPM) nampaknya terpojok. Gerakan OPM yang dicap sebagai teroris ini menyebar hoax soal TNI-Polri. 

Kali ini OPM menyebar hoax TNI melakukan serangan udara terhadap rumah warga dan gereja di sipil di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

"Hoax, mereka (kelompok teroris OPM) memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Sengaja dilakukan untuk menutupi aksi-aksi terornya," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suristiawa kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).

BERITA TERKAIT :
Panglima Agus Bongkar Pasang Jabatan Jenderal TNI 
Gratiskan Tiket Masuk Bagi Prajurit, Ancol Apresiasi HUT TNI KE-79

Dia mengatakan juru bicara kelompok teroris TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan helikopter milik TNI AU membombardir warga dan gereja di Dolinggame dengan 40 roket.

Suriastawa mengatakan kelompok teroris OPM telah membakar bekas bangunan PT Unggul di Kampung Kimak pada Minggu (16/5) dan rumah warga di Kampung Paluga Senin (17/5). Pembakaran itu dilatarbelakangi konflik antara kelompok teroris Goliat Tabuni dengan kelompok teroris Lekagak Talenggen.

"Kejadian ini, diputarbalikkan faktanya oleh mereka dan seperti biasanya di-hoax-kan bahwa yang melakukan adalah aparat TNI-Polri," ujar Suriastawa.

Dia juga meluruskan soal foto selongsong yang dinarasikan sebagai selongsong rudal helikopter. Dia mengatakan faktanya, selongsong tersebut ialah selongsong pelontar granat dari persenjataan sesuai SOP yang dimiliki pasukan TNI dalam suatu operasi.

"Itu selongsong pelontar granat. Kemungkinan besar dari penyergapan terhadap pos tinjau kelompok teroris OPM di Kampung Mayuberi Distrik Ilaga pada Minggu (16/5) yang menewaskan dua teroris OPM," ungkapnya.

Suriastawa mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atas propaganda kelompok teroris OPM dari tiga frontnya yang selalu menyebar berita bohongß tentang pemerintah, TNI, dan Polri lewat portal media daring tertentu dan media sosial.

"Tindakan tegas pemerintah terhadap kelompok teroris OPM ini melalui TNI-Polri sudah terukur dan tegas dengan menyasar kelompok teroris OPM sebagai musuh negara dan musuh bersama bangsa Indonesia. Jadi tidak benar dan mengada-ada kalau TNI-Polri menyerang warga sipil. Justru kehadiran pemerintah melalui tindakan tegas TNI-Polri untuk melindungi masyarakat dari aksi-aksi teror kelompok teroris OPM," ungkap Suriastawa.

Senada, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy juga menegaskan berita penyerangan menggunakan helikopter itu adalah hoax.

"Tidak ada penyerangan dari helikopter milik TNI maupun Polri, itu berita bohong. Sedangkan rumah terbakar dalam foto itu, justru dilakukan sendiri oleh mereka (kelompok teroris OPM) di Paluga, jelas Iqbal.

Sementara itu, diketahui salah satu media daring menyampaikan permohonan maaf dan mencabut berita penembakan tiga perempuan Papua oleh militer Indonesia.

TNI-Polri mengajak semua pihak untuk sama-sama membangun Papua dengan tanpa provokasi dan penyebaran berita bohong karena Papua adalah bagian dari Indonesia yang sah dan menjadi bagian seluruh komponen masyarakat Indonesia. Penyebar hoax dan propaganda terkait isu Papua akan ditindak tegas.

#TNI   #OPM   #Papua