RN - Kasus Corona di Pulau Jawa bengkak. Bengkaknya kasus COVID-19 lantaran adanya mudik.
Dalam sepekan ada tambahan 40 ribu kasus. Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito membeberkan perkembangan kasus COVID-19 di RI dalam satu minggu terakhir.
Wiku mengatakan lima provinsi di Indonesia menyumbang 40 ribu kasus dalam sepekan.
BERITA TERKAIT :Arus Balik, Pemudik: Saatnya Cari Duit Lagi Ke Jakarta
Arus Balik, Satu Juta Kendaraan Masuk Jakarta Dari Tanggal 13 Sampai 16 April
"Dalam satu minggu terakhir, terdapat penambahan kasus positif baru sejumlah 40.821 kasus. Penambahan ini dikontribusi oleh lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi, yaitu Jabar naik 7.246 kasus, Jateng 5.568 kasus, DKI Jakarta naik 5.324 kasus, Riau naik 4.737 kasus, dan Kepulauan Riau naik 2.008 kasus," ujar Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (1/6/2021).
Wiku mengatakan secara umum provinsi di Pulau Jawa menyumbang 53 persen dari seluruh kasus nasional selama seminggu terakhir. Wiku mengatakan angka tersebut tertinggi lantaran hanya enam provinsi di Pulau Jawa bisa menyumbang lebih dari setengah total kasus nasional.
"Ini adalah angka yang cukup tinggi mengingat hanya enam provinsi di Pulau Jawa mampu menyumbang lebih dari setengah total kasus nasional. Hal ini dapat terjadi dikarenakan Pulau Jawa merupakan pulau dengan penduduk paling padat di Indonesia, yaitu 145 juta jiwa atau 55 persen dari total penduduk di Indonesia," kata Wiku.
"Pulau Jawa juga didominasi oleh kota kota besar di Indonesia dan didukung oleh fakta bahwa ibu kota Indonesia berada di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta," tambahnya.
Wiku juga mengatakan, dalam beberapa waktu lalu juga melewati masa perayaan Idul Fitri, yang mana Pulau Jawa menjadi tujuan mudik. Wiku mengatakan Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur jadi tujuan mudik tertinggi.
Dia mengimbau kepada pemda dan warga di Pulau Jawa untuk memperbaiki penanganan COVID-19. Wiku mengatakan Pulau Jawa bisa jadi penentu turunnya kasus aktif COVID di tingkat nasional.
"Apabila provinsi di Pulau Jawa memperbaiki penanganan kasusnya dan dapat turun dalam satu dua minggu ke depan, bukan tidak mungkin kasus positif di tingkat nasional akan turun drastis. Jika hal ini terjadi, Pulau Jawa menjadi kontributor terbesar dalam penurunan kasus dan itu merupakan prestasi yang sangat baik," kata Wiku.