Jumat,  22 November 2024

PPN Sembako & Pendidikan Melanggar Nawacita, Tamil Selvan: Menteri Terkonyol Sepanjang Jokowi Berkuasa

RN/NS
PPN Sembako & Pendidikan Melanggar Nawacita, Tamil Selvan: Menteri Terkonyol Sepanjang Jokowi Berkuasa

RN - Ketua Umum Forum Politik Indonesia (FPI), Tamil Selvan mengatakan, sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang enggan menjelaskan maksud dirinya mewacanakan PPN sembako dan sekolah lantaran etika politik merupakan sikap terkonyol yang terjadi sepanjang rezim Presiden Joko Widodo berkuasa.

Tamil menjelaskan, penetapan PPN sembako dan sekolah bertentangn dengan Nawacita Presiden point ke-5 mengenai kemaslahan masyarakat dan prroduktifitas pendidikan. Dia menduga wacana PPN tersebut merupakan kamuflase Sri Mulyani lantaran ketidak mampuan mengelola Kemenkeu.

"Wacana PPN sembako dan sekolah ini saya kira bertolak belakang dengan Nawacita Presiden poin ke-5. Kenapa bisa sampai beredar di ruang publik, apalagi draft nya sudah diserahkan ke DPR, hari ini kemudian menjadi penolakan di masyarakat, lalu Sri Mulyani tidak mau menjelaskan karena etika politik, ini saya kira hal terkonyol yang terjadi pada rezim Pak Jokowi ini," ujar Tamil di ketika dihubungi wartawan Jakarta, Minggu (13/6/2021).

BERITA TERKAIT :
Seminar Dan FGD Bakal Dipangkas, Prabowo Minta Menteri Kurangi Omon-Omon 
Kali Cipinang Tempat Pembuangan Tinja Ilegal, Perumda Paljaya Gimana Nih? 

"Bagaimana mungkin seorang menteri Sri Mulyani bisa mengatur Presiden. Kalau kemudian kita mengatakan rencana atau wacana PPn bagi sembako dan sekolah ini merupakan program dari Sri Mulyani yang kemudian dia gadang-gadang atau kamuflasekan untuk pemulihan ekonomi yang saya tahu ini blushit, namun saya pikir dimana sense of belonging Presiden terhadap rakyat," katanya.

Lebih lanjut Tamil mengungkapkan, pihaknya berharap Jokowi tegas menyikapi Sri Mulyani yang menurutnya akan merugikan bangsa Indonesia, terutama terhadap kepemimpinan Jokowi saat ini. Tamil menegaskan, Jokowi jangan mau menanggung getah dari kebijakan sembrono yang diambil Sri Mulyani.

Tamil pun meyakini, wacana PPN sembako dan sekolah yang digulirkan Sri Mulyani tidak mewakili kebijakan Presiden. Karena, kata Tamil, hal itu bertentangan dengan Nawacita Presiden. Untuk itu, Tamil meminta Jokowi segera mengevaluasi menteri keuangan tersebut.

"Nah saya kira, point-point yang terkain PPN se dan sembako dan sekolah, ini adalah bentuk kegamangan Sri Mulyani tidak mampu menjadi menteri keuangan. Saya juga bingung apa yang dipertahankan Pak Jokowi terhadap seorang menteri yang tidak pernah memikirkan kehidupan rakyat ini. Dia hanya memikirkan bagaimana cara memeras rakyat, seperti seolah tidak ada lagi anak-anak bangsa yang lebih pintar ekonomi ketimbang Sri Mulyani," paparnya.

"Hari ini terang-terangan ketika PPN sembako dan sekolah dimunculkan, jelas ini visi menteri. Saya tidak melihat lagi ini visi-misi Presiden, karena ini bertolak belakang dengan Nawacita. Maka, saran saya kepada Presiden, segera sudahi wacana PPN sembako dan sekolah, tidak perlu bicara etika politik. Hari ini rakyat sudah sangat resah, jangan sampai Pak Presiden menanggung getah akibat permainan Sri Mulyani," tambahnya.

Tamil kemudian menyontohkan kerajaan-kerajaan yang jatuh akibat dari memaksakan pajak terhadap rakyatnya. Bahkan, kata Tamil, kerajaan yang memaksakan pajak kepada rakyat kecil merupakan kerajaan yang biadab.