Sabtu,  04 May 2024

Berpotensi Meningkatkan Stres, Warga Pondok Melati Kota Bekasi Keluhkan Suara Bising Sirene Ambulans

YD/DIS
Berpotensi Meningkatkan Stres, Warga Pondok Melati Kota Bekasi Keluhkan Suara Bising Sirene Ambulans

RN - Sejak meningkatnya kasus Covid-19 diwilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, sejumlah kendaraan seperti ambulans terlihat sibuk mengantar pasien maupun jenazah Covid-19, tak terkecuali dikawasan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Meningkatnya frekuensi mobil ambulans yang cukup tinggi melintas dengan suara sirene, membuat warga dikawasan Pondok Melati mengaku kenyamanannya cukup terganggu. Suara bising kendaraan ambulans yang meraung-raung baik  membawa pasien maupun jenazah Covid-19 bahkan bisa jadi kendaraan Ambulans yang tanpa pasien/jenazah namun suara sirene dihidupkan menimbulkan rasa kuatir dan ketakutan pada sebagian warga Pondok Melati yang dianggap berpotensi dapat meningkatkan stres.

Keluhan warga masyarakat ini disampaikan kepada Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi PDI Perjuangan, dr. Janet Aprilia Stanzah saat bergiat melakukan penyemprotan disinfektan diwilayah Pondok Melati bersama salah satu Lurah dan beberapa Ketua RW serta Ketua RT.

BERITA TERKAIT :
Kondisi Wilayah Semrawut dan Kumuh, Warga Tegal Alur: Lurah Jangan Tidur Dong
Wulan Berbikini Tiduran Di Pantai, Netizen: Masih Hot Kenceng 

"Bunyi nguing-nguing sirine ambulance, siang & malam cukup membuat warga makin takut dan stress loh bu dokter. Apalagi di malam hari, bunyi sirine ambulance masuk keluar kampung dan Gang gang  terasa lebih mencekam di tengah kesunyian malam. Bu dewan, tolong sarankan agar mereka mengurangi pemakaian sirine, khususnya di malam hari dan untuk mobil jenazah, tolong jangan nyalakan sirine deh, biar ga makin takut," begitu pengakuan warga Pondok Melati kepada Wakil Rakyatnya, dr. Janet.

Menyikapi hal tersebut, dr. Janet Aprilia Stanzah mengatakan, banyak orang tidak menyadari bahwa kebisingan termasuk pencemaran/polusi suara yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, tidak saja kesehatan fisik juga kesehatan mental, baik bagi manusia bahkan satwa. Pencemaran atau polusi suara adalah paparan terhadap suara keras terjadi secara terus menerus.

"Ketahanan mental masing-masing individu terhadap tekanan/stress sangatlah bervariatif dan dampak pencemaran suara untuk kesehatan sebaiknya tidak disepelekan karena dapat berdampak pada gangguan yang cukup serius," jelas dr. Janet kepada radarnonstop.co, Kamis (8/7/2021).

dr. Janet menjelaskan, berikut ini adalah berbagai gangguan kesehatan akibat suara yang berisik:

1. Ganggu pertumbuhan anak.

Gangguan kesehatan akibat pencemaran suara tidak hanya dapat menyerang orang dewasa, anak-anak sebagai kelompok individu yang paling sensitif terhadap pencemaran suara. Tekanan mental akibat rasa takut yang ditimbulkan oleh kebisingan/polusi suara sirine ambulance berpotensi mengganggu proses tumbuh kembang anak di kemudian hari.

2. Gangguan kemampuan berkomunikasi.

Suara yang terlalu keras, berisik dan mencekam dapat menjadi suatu trauma  pada anak anak tertentu. Anak jadi menarik diri, ketakutan, gangguan konsentrasi belajar dan daya ingat, mudah marah, ketidakmampuan mengontrol emosi, gangguan perilaku, gangguan bicara dan gangguan berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat di sekitar.

3. Gangguan tidur.

Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk meningkatkan imunitas agar mendapatkan hidup yang sehat secara fisik maupun mental. Namun dengan adanya pencemaran suara sirine di malam hari, hal ini dapat mengganggu kenyamanan tidur bagi masyarakat. Kurang tidur bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan antara lain:  kenaikan tekanan darah, penyakit jantung, stress, gangguan konsentrasi, gangguan pernapasan, penurunan imunitas dll.

4. Penurunan produktivitas.

Pencemaran suara ternyata  berpengaruh pada produktivitas kerja karena suara bising dapat mengganggu kemampuan kognitif, konsentrasi dan daya ingat serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

5. Gangguan psikologis.

Bahwa ketahanan psikis masing masing individu terhadap satu tekanan sangatlah bervariatif. Bagi orang yang rentan, paparan dari pencemaran/kebisingan suara dapat menimbulkan tekanan secara psikologis seperti terjadi peningkatan emosi negatif seperti mudah marah, mood swings dan agitasi/kepanikan, kecemasan, depresi bahkan gangguan jiwa.

6. Masalah pada kesehatan jasmani.

Pencemaran suara tidak saja beresiko pada kesehatan jiwa tapi juga  berisiko pada kesehatan fisik seperti peningkatan asam lambung, mual, muntah dan kelemahan fisik hingga dehidrasi, peningkatan tekanan darah, serangan jantungan dan lain-lainnya.

dr. Janet pun menghimbau kepada  Pemerintah Kota Bekasi untuk menertibkan penggunaan suara sirine pada mobil ambulance dan bagi Petugas ambulance baik Petugas Ambulance dari RS, Yayasan ataupun ambulance dari Relawan manapun pemilik mobil ambulans pribadi dihimbau agar tidak terus menerus menyalakan suara sirine terutama saat ambulance melintasi jalanan yang sempit, perkampungan, jalanan yang lengang, dan saat melintas pada malam hari, khususnya mobil ambulans kosong yang tidak membawa pasien/jenazah.

"Nyalakan lampu strobo serta lampu hazard saat membawa penumpang, sirine dibunyikan hanya sekali-sekali saja, kalau bisa hanya disaat jalanan padat," imbuh dr. Janet mengakhiri.