Jumat,  22 November 2024

Corona Lagi Ganas, Anies Nekat Temui Keluarga Korban Di TPU Rorotan  

NS/RN
Corona Lagi Ganas, Anies Nekat Temui Keluarga Korban Di TPU Rorotan  
Anies Baswedan di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

RN - Anies Baswedan selalu blusukan. Dari memantau PPKM darurat, penyekatan dan vaksin hingga ke pemakaman khusus Corona di TPU Rorotan, Jakut. 

Di TPU Rorotan, Anies mengitari makam di mana ribuan warga Jakarta meninggal akibat Corona. Bahkan, Anies menemui keluarga almarhum korban Corona.

Dikutip akun Facebook-nya, Anies berdialog dengan keluarga almarhum saat berziarah. 

BERITA TERKAIT :
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Bupati Pulau Seribu Wafat Di Ruang Kerja 
Ekonom Kritis Wafat, Selamat Jalan Faisal Basri

Inilah tulisan Anies di Facebook:

Berdua. Perempuan berkerudung. Laki-laki berjaket ojol dengan kopiah putih. Berjongkok, tangan menengadah. Lantunan doa terdengar pelan. 

Saya datangi dan duduk melingkar bersama mereka. Ikut mengamini doa mereka.

Usai doa, ibu berkerudung bercerita, “Ini makam Ayah. Kalau makam Emak di sebelah sana,” sambil menunjuk sisi barat, 50-an meter jaraknya. Di makam Ibunya, juga sedang dikelilingi cucu dan anggota keluarga lain.

Air matanya terus mengalir, kerudung merah itu telah basah jd penyeka air mata. “Yang berat tu, Pak, kami nggak bisa nemenin di akhir-akhir Ayah. Nggak bisa ngebimbing. Nggak bisa mandiin. Kami cuma bisa ke sini sesudah Ayah dikubur.” Ia anak sulung. Lelaki berjaket ojol, dia adiknya.

Tak lama kemudian, mereka pindah ke kubur ibunya. Saya menyusul. Saat mendekat, terdengar suara lembut lantunan ayat suci Al-Quran. Kami menyimak, sampai ia selesai. Terucap amin berulang kali. Tangan kanan memegang kitab di dada dan tangan kiri membasuh muka. 

“Emak meninggal. Seminggu kemudian Ayah nyusul. Padahal sebelumnya mereka sehat-sehat aja. Terus batuk, sesek, waktu diperiksa ternyata covid.”

“Kalau kamis sore kami ke sini, Pak. Ngaji tiap malam jumat di makam Emak & Ayah. Kami menemin. Cuma ini yg bisa dilakuin, Pak. Ngedoain aja terus.” tutur mereka dalam sendu. Semua mata berkaca-kaca.

Jangan pernah anggap laporan kematian itu sekadar angka. Kemarin para petugas Distamhut menguburkan 281 jenazah, itu adalah kisah pilu ribuan keluarga. Orang tercinta yang sebulan lalu masih bugar & bahagia. Semua berubah.

Sore kemarin, saat masuk ke pemakaman para syuhada ini terasa pangling. Hanya dalam hitungan hari, hamparan tanah lapang itu berubah jadi deretan kuburan yang amat banyak.

Kurangi bepergian jika tidak ada urusan mendesak. Jangan anggap covid sepele, seakan hanya ada di berita. Kami sudah jadi saksi begitu banyak yang mengentengkan covid, lalu dalam hitungan hari berubah duka. 

Mari kita saling lindungi keluarga, diri kita dan lingkungan. Taati protokol kesehatan, jaga keselamatan sesama. Jangan lewat selalu panjatkan doa: Ya Allah, Ya Rahman, hanya kepada-Mu Kami memohon pertolongan, hanya kepada-Mu kami memohon perlindungan."