RN - Meledaknya Corona di Banten membuat pasien numpuk. Peningkatan jumlah pasien COVID-19 membuat para tenaga kesehatan di Provinsi Banten berguguran.
Termasuk relawan yang membantu penanganan virus yang kelelahan lalu memilih mengundurkan diri.
"(Kondisi) nakes sekarang semua di kabupaten dan kota seluruhnya banyak yang berguguran. Relawan pun banyak yang mundur bukan hanya di Banten," kata Jubir Satgas COVID-19 Banten Ati Pramudji Hastuti di Serang, Minggu (18/7/2021).
BERITA TERKAIT :Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya
Visi Misi Airin Lebih Klop Ke Prabowo, Sony Asal Jeplak Dan Gak Paham Banten?
Sedangkan yang meninggal dunia belum lama ini ada 7 orang. Mereka petugas ber-KTP Banten dan tugas di rumah sakit di Banten. Tapi, jumlah itu belum dihitung nakes yang bekerja di Banten namun memiliki KTP luar daerah.
Sedangkan untuk nakes yang isolasi mandiri jumlahnya bisa ratusan tiap kabupaten kota. "Sekitar rata-rata 400 sampai dengan 600 banyak yang isoman per kabupaten kota," ujarnya.
Jubir menyebut memang ada permintaan dibuat rumah sakit darurat salah satunya usulan dari Kabupaten Serang. Tapi, rencana itu baru bisa dibicarakan pekan depan persiapannya. Lokasinya pun kemungkinan bukan di Serang tapi Tangerang Raya.
"Kita lihat memang yang membutuhkan Tangerang Raya, tapi Serang tidak menutup kemungkinan," ujarnya.
Rencananya, untuk mengganti nakes yang lelah dan berguguran, Kementerian bersama Dikti, Dekan fakultas kesehatan membuat rencana pembukaan relawan. Mereka bisa berupa dokter yang baru lulus atau mahasiswa akhir.
"Kemarin sudah rapat dengan kementerian, Senin kita godok kembali," ujarnya.