Selasa,  23 April 2024

Setelah Disindir Jokowi, Usai Luhut Kini Menteri BUMN Erick Thohir Minta Maaf 

NS/RN/NET
Setelah Disindir Jokowi, Usai Luhut Kini Menteri BUMN Erick Thohir Minta Maaf 
Menteri BUMN Erick Thohir.

RN - Usai Menko Kemaritiman dan Investasi yang juga komandan PPKM darurat, Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf kini giliran Menteri BUMN Erick Thohir minta maaf. 

Hal itu disampaikan Erick saat peresmian RSPJ Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Senin (19/7). 

Erick menyampaikan bahwa dirinya bersama seluruh elemen pemerintah telah bekerja keras. Namun ia meminta maaf jika hasil tugasnya masih belum sempurna. 

BERITA TERKAIT :
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Timses Sudah Dapat Jatah Kursi BUMN Aja 
Sebut Jokowi-Gibran Gak Bisa Kerja, Opung Luhut Minta Ahok Lihat Pakai Kepala 

"Kementerian BUMN dengan segala kerendahan hati juga memohon maaf ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna, karena sempurna adalah milik Allah SWT," kata Erick. 

Lebih lanjut Erick juga mengatakan, seluruh kementerian telah bekerja 24 jam untuk melayani rakyat Indonesia.

Secara khusus, ia mengapresiasi berbagai pihak yang bergotong royong menangani Covid-19, termasuk pihak swasta.

"Semua kementerian bekerja 24 jam. Kita menyatukan hati kita, jangan pernah lelah melayani rakyat kita," tandas Ketua TKN Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 lalu itu.

Diketahui, selama PPKM Darurat angka tambahan kasus Covid-19 justru terus menerus menembus rekor. Meski tambahan kasus hari ini Senin (19/7) di angka 34.257 orang, kematian dalam sehari tembus hingga 1.339 orang. 

Seperti diberitakan, Jokowi telah memberikan arahan kepada para menterinya. Arahan tersebut mengenai evaluasi penyekatan hingga komunikasi publik mengenai perpanjangan PPKM Darurat di Jawa-Bali.

Arahan itu disampaikan dalam rapat terbatas pada Penanganan Pandemi COVID-19 (Evaluasi PPKM Darurat), Jumat (16/7), di Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi menegaskan PPKM Darurat ini menjadi pertanyaan masyarakat sehingga tidak boleh keliru dalam menyampaikan.

"Yang berkaitan dengan komunikasi publik itu yang menimbulkan optimisme, yang menimbulkan ketenangan. Karena terus terang saja, masyarakat ini khawatir mengenai COVID-19 yang naik terus, kemudian kematian tinggi, kemudian juga yang berkaitan dengan urusan makan, urusan perut ini hati-hati," terang Jokowi.

"Jangan sampai diantara kita ini tidak sensitif terhadap hal-hal seperti ini. Jangan sampai masyarakat frustrasi gara-gara kesalahan-kesalahan kita dalam berkomunikasi, kesalahan-kesalahan kita dalam menjalankan sebuah policy," ucap Jokowi.