Selasa,  23 April 2024

Fee Sembako Bansos Sudah Dibui, Kini Muncul Isu 'Pungli BST' 

NS/RN
Fee Sembako Bansos Sudah Dibui, Kini Muncul Isu 'Pungli BST' 
Ilustrasi

RN - Pungli memang selalu ada di mana-mana. Setelah fee sembako Bansos yang menyeret mantan Mensos Juliari Batubara kini muncul pungli BST.

Polres Metro Depok melakukan penyelidikan terkait kasus donasi Rp 50 ribu dari warga penerima bantuan sosial (BST). Polisi melakukan pemeriksaan terhadap terhadap pengurus lingkungan di RW 05 Beji, Kota Depok.

Sebelumnya ada juga kasus pungli BST di kawasan Tangerang, Banten.

BERITA TERKAIT :
Bansos Dimentahkan MK, Hakim Sebut Tidak Dongkrak Suara Prabowo 
Masjid Al Jabbar Banyak Pungli, Jamaah: Masjid Kok Jadi Bisnis 

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes menuturkan, pemeriksaan kepada pengurus RW dan sejumlah pihak dilakukan untuk memberikan klarifikasi terhadap peristiwa tersebut. Polisi akan menggelar kasus ini setelah selesai meminta keterangan dari pengurus lingkungan dan warga.

“Jadi memang sudah kita panggil beberapa warga dan Ketua RW. Nanti akan kita gelar untuk menentukan kasus ini, yang jelas masih on progress,” jelasnya, Jumat (30/7).

Sebelumnya diberitakan, Ketua RW 05, Beji, Kota Depok, Kuseri, mengatakan bahwa donasi Rp 50 ribu yang diambil dari bantuan sosial tunai (BST) sebesar RP 600 ribu ini, digunakan untuk perbaikan mobil ambulans dan program kain kafan gratis di lingkungannya.

“Ini donasi yang sudah berjalan, bukan hanya sekarang dalam menghadapi pandemi kita semua swadaya bersama masyarakat termasuk bikin sembako dan sekarang kita sedang sampai urusan nyari untuk oksigen,” ujar Kuseri.

Soal perbaikan ambulans, Kuseri mengungkapkan biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit dan cukup besar, menyentuh angka Rp 6,5 juta. Ambulans tersebut mengalami turun mesin karena memiliki mobilitas tinggi.

“Sebelumnya kami sudah mensosialisasikan lewat RT, tolong kita nanti mohon ada bantuan donasi ambulans kita yang turun mesin, seher, ganti aki, dan lain-lain yang butuh Rp 6,5 juta,” timpalnya lagi.