Sabtu,  20 April 2024

Makin Ngeri Aje, Corona Juga Mulai Serang Binatang 

NS/RN
Makin Ngeri Aje, Corona Juga Mulai Serang Binatang 
Anies Baswedan saat mencek dua harimau di Ragunan yang terpapar Corona.

RN - Dua harimau beranama Hari dan Tino dinyatakan positif. Kedua harimau ini berada di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan. 

Dua harimau asal Sumatra berusia 9 dan 12 tahun terpapar Covid-19 pada 15 Juli lalu. Hal itu terdeteksi setelah tim medis menemukan keduanya bergejala klinis sejak 9 Juli 2021, dengan menunjukkan gejala batuk, nafas berat, keluarnya cairan dari hidung, aktifitas, serta nafsu makan menurun.

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta Selatan, dr hewan Endah Rumiyati, memastikan tidak ada satwa lain yang terpapar Covid-19.

BERITA TERKAIT :
Ragunan Membludak, Waspada Pelaku Hipnotis Dan Orang Yang Sok Akrab
TM Ragunan Padat, Pengunjung: Dompet Saya Isi Duit Baru Rp 1 Juta Lenyap 

"Selain harimau, Hari dan Tino, tidak ada satwa di dalam TMR ini yang menunjukkan gejala Covid-19, jadi hanya harimau Hari dan Tino," kata dr hewan Endah Rumiyati di Jakarta, Minggu (1/8).

Endah mengatakan, tim medis akan melakukan observasi lebih lanjut untuk melihat bahwa kedua satwa dilindungi tersebut secara klinis sudah tidak menunjukkan gejala sakit. Kemudian tim media akan melanjutkan pemeriksaan secara uji laboratorium untuk memastikan satwa tersebut negatif dari Covid-19.

Endah menuturkan, pihaknya juga akan memeriksa satwa lain untuk memastikan seluruh satwa di Ragunan dalam kondisi sehat. Tes dilakukan karena harimau tersebut memiliki gejala klinis sakit. Pihaknya tidak melakukan tes untuk satwa yang tidak menunjukkan klinis sakit. 

"Tetapi mungkin ke depan tidak menutup kemungkinan apabila kami ingin mengecek semua satwa ke depan kami akan coba kita pikirkan agar kita lebih tahu," ujar Endah.

Untuk mencegah adanya potensi penularan dari manusia, Endah memeriksa seluruh petugas untuk memastikan terbebas dari gejala Covid-19. 

Tim kesehatan juga sudah melihat kondisi perawat tidak ada yang memiliki gejala klinis ke arah sakit. "Memang sampai saat ini kami akan tracing karena memang tidak ada perawat kami yang menunjukkan sakit, tapi kami tidak menutup kemungkinan memang kalau OTG jadi kami tetap tracing," kata Endah.