RN - New normal memang masih jauh dari harapan. Tapi tidak ada salahnya jika kita berdoa agar Jakarta kembali normal seperti biasa.
Normal memang menjadi dambaan semua warga. Mal, pasar, pusat wisata dan bisnis kembali berjalan dengan normal.
Untuk menuju new normal memang syarat utama dalam mengadang Corona adalah vaksin. Walau vaksin tidak menjadi jaminan kebal Corona tapi vaksin mampu memperkuat imunitas manusia.
BERITA TERKAIT :Jual Rumah Gampang-Gampang Susah, Begini Tips Agar Cepat Laku
Jabar Rawan Stunting, Balita Pendek Masih Marak
Di Jakarta terbukti, warga yang sudah divaksin lebih mudah disembuhkan ketimbang yang belum divaksin. Jika divaksin gejala Corona hanya sedang ataupun ringan dan pasien cukup menjalani isolasi mandiri (isoman).
Dari catatanan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan, dari 4,2 juta warga yang sudah menerima suntikan vaksin corona, 2,3 persen atau sekitar 96.600 di antaranya tetap terinfeksi Covid-19.
Kendati demikian, jumlah minor itu menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 memiliki efek cukup baik dalam menekan laju penularan virus corona.
Dari 2,3 persen warga yang terinfeksi Covid-19 itu hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala alias OTG.
"Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi," kata Anies melalui video yang diunggah melalui kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7).
Anies juga menyebutkan data kematian warga DKI yang sudah menerima vaksin covid-19. Dari 4,2 juta warga itu, setidaknya hanya 0,013 atau kira-kira 13 kasus per 100 ribu penduduk yang meninggal dunia, meski sudah disuntik vaksin Covid-19.Dari 4,2 juta warga yang sudah divaksin itu, sebanyak 546 meninggal dunia.
Dengan perbandingan data tersebut, Anies meyakini bahwa case fatality rate (CFR) atau tingkat kematian pada warga yang sudah divaksin menurun sampai kurang dari sepertiga dari mereka yang belum divaksin.
Positif Di Bawah 5 Persen
New normal bisa terwujud jika Jakarta masuk dalam zona aman jika tingkat kasus positif (positivity rate) di bawah 5 persen. Berdasarkan situs resmi corona.jakarta.go.id yang dikutip 1 Agustus 2021, saat ini tingkat kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta masih berkisar 15,3 persen.
Tingkat kasus positif di Jakarta pernah menyentuh pada level 45 persen pada 16 April lalu ketika puncak gelombang kasus terjadi. Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) saat ini juga sudah menurun menjadi 70 persen, jika sebelumnya saat puncak kasus terjadi mencapai 94-95 persen. Persentase BOR di Jakarta pun masih harus diturunkan pada level 60 persen.
Menurut Anies, capaian penurunan tren kasus positif terjadi setelah seluruh pihak, mulai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, TNI, Polri dan masyarakat mentaati aturan selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4 diberlakukan sejak 3 Juli 2021. Alhasil, dalam sebulan jumlah kasus aktif DKI Jakarta pun turun 100 ribu kasus dalam dua pekan, dari 113.000 pada 16 Juli lalu, saat ini menjadi 17.850 kasus.
"Angkanya terlihat itu, kasus baru turun. Kalau kasus baru turun, artinya penularan dalam dua minggu terakhir menurun sekali," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap masyarakat dan petugas tidak lengah dan kendur dalam melakukan pembatasan mobilitas.
"Ini bukti konkret bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan kemarin efektif. Mari kita teruskan. Saya mengajak semua untuk jangan kendor. Ini belum selesai," kata Anies.
Saat ini warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 7.507.340 atau 85, 2 persen. Kewajiban vaksinasi tersebut bertujuan untuk meminimalisir potensi penularan dan mengurangi risiko setelah terpapar Covid-19.
Namun demikian, kewajiban itu tak berlaku bagi warga yang belum bisa divaksin, baik karena alasan medis, maupun penyintas Covid-19 yang memerlukan jeda waktu sebelum menerima vaksin.
Karena itu, bila termasuk dalam kategori tersebut, masyarakat hanya perlu membawa surat keterangan dokter yang menyatakan mereka belum bisa divaksin karena alasan tertentu.
Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa saat ini jumlah kasus Covid-19 di DKI menurun signifikan dalam dua pekan terakhir. Hal ini tidak terlepas dari peran semua elemen masyarakat yang selalu mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti program vaksinasi yang digulirkan pemerintah.
"Sekarang sudah turun di bawah 17.000 kasus aktif. Jadi penurunan hampir 100 ribu dalam dua pekan. Dan penurunan ini juga otomatis membuat keterisian tempat tidur (BOR) kita menjadi lebih kecil," ujar Anies.